Skip to main content

Pengertian Sosiologi


Pengertian Sosiologi Pendidikan
           Secara harfiah atau etimologis (definisi nominal),sosiologi berasal dari bahasa latin:Socius = teman, kawan, sahabat, dan logos = ilmu pengetahuan.Jadi Sosiologi Pendidikan adalah ilmu tentang cara berteman/berkawan/bersahabat yang baik, atau cara bergaul yang baik dalam pendidikan.Sedangkan secara operasional (definisi real),beberapa pakar sosiologi mendefinisikan sebagai berikut:
a)      Menurut Dictionary of Sosiology,Sosiologi Pendidikan ialah sosiologi yang di terapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental.
b)      Menurut Prof.DR.S.Nasution,M.A.,Sosiologi Pendidikan ialah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara ngendalikan proses pendidikan untik mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
c)      Menurut F.G Robbins, Sosiologi Pendidikan ialah sosiologi khusus yang bertugas menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan.
d)     Menurut F.G Robbins dan Brown,Sosiologi Pendidikan ialah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasikan pengalaman.Sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
e)      Menurut E.G Payne,Sosiologi Pendidikan ialah studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan.
f)       Menurut penulis, Sosiologi pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.

          Perbedaan Sosiologi Pendidikan dengan Sosiologi Umum adalah kalau sosiologi pendidikan ilmu tentang cara berteman/berkawan/bersahabat yang baik atau cara bergaul dengan baik dalam pendidikan,sedangkan sosiologi umum adalah ilmu tentang cara berteman/berkawan/bersahabat yang baik, atau cara bergaul yang baik dalam masyarakat.
                                               

PENDAHULUAN
             Perlu diketahui bahwa pemerataan kesempatan pendidikan telah menjangkau segala lapisan masyarakat di perkotaan dan perdesaan,termasuk anak pegawai dan pekerja, para pegawai sendiri, serta pekerja sampai pembantu rumah tangga yang masih ingin meningkatkan kariernya memanfaatkan kesempatan yang baik.Jika penanganan masalah pendidikan hanya berlandas pada teori Tohrndike yaitu pemberian ganjaran (reward) bagi yang patuh dan berhasil agar cenderung di ulang-ulang, akan sebaliknya memberi hukuman (punishment) sampai jera bagi yang tidak patuh atau melanggar larangan, tanpa memperhatikan factor-faktor sosiologisnya, pendidikan kita akan kurang sukses.Terutama bagi peserta didik yang kondisi sosial-ekonominya kurang menyenagkan serta sarana dan prasarana pendidikannya kurang memedai, maka tanpa memperhatikan peranan sosiologi pendidikan dengan saksama, pendidikan pun akan kurang berhasil pula.
             Apalagi untuk menangani kasus-kasus pendidikan yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial, seperti masalah kenakalan anak didik, putus sekolah, pengangguran, kemiskinan, penyalahgunaan obat terlarang, pembekalan pendidikan wiraswasta, pendidikan keterampilan, pendidikan seks,dan sebagainya, maka peranan sosiologi pendidikan terasa sekali faedahnya. Maka untuk itu,pra guru dancalon guru harus paham dan dibekali dengan sosiologi pendidikan serta terampil mengoperasionalkannya dalam kegiatan kependidikan.


PEMBAHASAN
1.      Pengertian Sosiologi
          Secara harfiah atau etimologi sosilogi berasal dari bahasa latin socius yang artinya teman, kawan, sahabat dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi sosiologi adalah ilmu tentang cara berteman atau bekawan dengan baik dalam masyarakat. Beberapa pakar sosiologi mendefinisikan hal sebagai berikut:
a.       Menurut Alfin Beartrand
Sosiologi adalah studi tentang hubungan antara manusia (human relationship).
b.      Menurut Mayor Polak
Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yakni hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal maupun material, baik statis maupun dinamis.
c.       Menurut Selo Sumarjan dan Soleman Sumardi
Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosaial.
2.      Pengertian Sosiologi Pendidikan
Pada awal abad ke 20, sosiologi mempunyai peranan penting dalam pemikiran pendidikan, sehingga lahirlah sosiologi pendidikan. Ditinjau dari etimologimya istilah sosiologi pendidikan terdiri atas dua kata yaitu sosiologi dan pendidikan. Jadi sepintas saja telah jelas bahwa didalm sosiologi pendidikan yang menjadi masalah sentralnya adalah aspek-aspek sosiologi didalam pendidikan.menurut H.P Fairchild dalam bukunya “Dictionary of Sociology” dikatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterap[kan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang pundamental. Jadi ia tergolong Aplied sociology. E. Goerge Payne, yang boleh dikatan sebagai bapak sosiologi pendidikan memberikan konsepsi bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, proses sosial, terdapat yang dinamakan dengan social relationship, hubungan-hubungan sosial ataupun secara tehnis disebut interaksi sosial, dimana didalam dan dengan interaksi sosial itu individu memperoleh dan mengorganisir pengalaman-pengalamannya. Inilah yang merupakan aspek-aspek atau prinsip-prinsip sosiologinya.


Charles A. Ellwood sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau menuju untuk melahirkan maksud hubungan-hubungan antara semua pokok-pokok masalah antara proses pendidikan dan proses sosial. Dr. Ellwood sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelari tentang proses belajar dan mempelajari antara orang yang satu dengan orang yang lain. E. B Reuter sosiologi pendidikan mempunyai kewajiban untuk menganalisa evolusi dari lembaga-lembaga pendidikan dalam hubungannya dengan perkembangan manusia, dan dibatasi oleh pengaruh-pengaruh dari lembaga pendidikan yang menentukan kepribadian sosial dari tiap-tiap individu. Jadi prinsipnya antara lembaga-lembaga sosial itu saling mempengaruhi.
 W. Dodson sosiologi pendidikan itu mempersoalkan pertemuan dan pencampuran daripada lingkungan sekitar kebudayaan secara totalitas, dimana dalam dan dengan begitu maka terbentuklah tingkah laku, dan sekolah dianggap sebagian dari pada total curtural milieu, sedangkan sosiologi pendidikan memperbincangkan dan berusaha menemukan berbagai memanipulasikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian. Dengan dapat disimpulkan sosiologi pendidikan adalah suatu cabang ilmu pengetahuan  (dari ilmu jiwa pendidikan) yang membahas proses interaksi sosial anak-anak mulai dari keluarga, masa sekolah sampai dewasa serta dengan kondisi-kondisi sosial kultural yang terdapat didalam masyarakat dan negaranya.
3.      Ruang Lingkup Sosiologi pendidikan    
Masalah-masalah yang diselidiki sosiolohi  pendidikan anatara lain meliputi pokok-pokok berikut ini:
1)      Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat.
a.       Hubungan pendidikan dengan system sosial atau struktur sosial
b.      Hubungan antara system pendidikan dengan proses control sosial dan system kekuasaan.
c.       Fungsi pendidikan dalam kebudayaan.
d.      Fungsi system pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural atau usaha mempertahankan status quo.
e.       Fungsi system pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan sebagainya.




2)      Hubungan antar manusia didalam sekolah lingkup ini condong menganalisis struktur sosial didalam sekolah yang memiliki karakter berbeda dengan relasi sosial didalam masyarakat diluar sekolah anatara lain yaitu:
a.       Hakikat kebudayaan sekolah sejauh ada perbedaan dengan kebudayaan diluar sekolah.
b.      Pola interaksi sosial dan struktur masyarakat sekolah, yang antara lain meliputi berbagai hubungan kekuasan, stratifikasi sosial dan pola kepemimpinan informal sebagai terdapat dalam clique serta kelompok-kelompok murid lainnya.
3)      Pengaruh sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua pihak disekolah atau lembaga pendidikan:
a.       Peranan sosial guru-guru atau tenaga pendidikan.
b.      Hakikat kepribadian guru atau tenaga pendidikan.
c.       Pengaruh kepribadian guru atau tenaga kependidikan terhadap kelakuan anak atau peserta didik.
d.      Fungsi sekolah atau lembaga pendidikan dalam sosialisi murid atau peserta didik.
4)      Lembaga pendidikan dalam masyarakat. Disini dianalisis pola-pola interaksi antara sekolah atau lembaga pendidikan dengan kelompok-kelompok sosial lainnya dalam masyarakat disekitar sekolah atau lembaga pendidikan. Hal yang termasuk dalam wilayah itu antara lain yaitu:
a.       Pengaruh masyarakat atas organisasi sekolah atau lembaga pendidikan.
b.      Analisi proses pendidikan yang terdapat dalam sistematis sosial dalam masyarakat luar sekolah.
c.       Hubungan antar sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan.
d.      Factor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat berkaitan dengan organisai sekolah, yang perlu untuk memahami system pendidikan dalam masyarakat serta integrasinya didalam keseluruhan kehidupan masyarakat.
4.      Tujuan dan Manfaat Mempelajari Sosiologi pendidikan
1)      Berusaha memahami peranan sosiologi daripada kegiatan sekolah terhadap masyarakat, terutama apabila sekolah ditinjau dari segi kegiatan intelektual.



2)      Untuk memahami seberapa jauh guru dapat membina kegiatan sosial anak didiknya untuk mengembangkan kepribadian anak.
3)      Untuk mengetahui pembinaan ideology pancasila dan kebudayaan nasional Indonesia dilingkungan pendidikan dan pengajaran.
4)      Untuk mengadakan integrasi kurikulum pendidikan dengan masyrakat sekitarnya agar supaya pendidikan mempunyai kegunaan praktis didalam masyarakat dan negara seluruhnya.
5)      Untuk menyelidiki factor-faktor kekuatan masyarakat, yang bisa mens timulir pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak.
6)      Memberi sumbangan yang fositif terhadap perkembangan ilmu pendidikan.
7)      Memberi pegangan terhadap penggunaan prinsip-prinsip sosiologi untuk mengadakan sosiologi sikap dan kepribadian ank didik.
5.      Pentingnya Sosiologi Pendidikan
Para guru dan calon guru harus memahami dan dibekali dengan sosiologi pendidikan. Mempelajari sosiologi pendidikan bagi guru sangatlah penting karena kenyataan menunjukan bahwa masyarakat mengalami perubahan sangat cepat, progresif, dan kerap kali menunjukan segala “desitegrati” (berkurangnya kesetian terhadap nialai-nilai umum). Perubahan sosial yang cepat menimbulkan kebudayaan akibat adanya hambatan-hambatan. Cultural lag ini merupakan sumber maslah-masalah sosial dlam masyarakat. Masalah-masalah sosial juga dialami oleh dunia pendidikan sehingga lembaga-lembag pendidikan tidak mampu mengatasinya. Maka para ahli sosiologi diharapkan dapat menyumbangkan pemikirannya untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental.
Guru adalah seorang administrator, infomator, konduktor, dan sebagainya dan harus berkelakuan menurut harapan masyarakatnya. Dari guru, sebagai pendidik dan pembangunan generasi baru diharapkan tingkah laku yang bermorl tinggi demi masa depan bangsa dan negara. Kepribadian guru dapat mempengaruhi suasana kelas, baik kebebasan yang dinikmati anak dalam mengeluarkan pikiran, dan mengembangkan kreatifitasnya.


Kebebasan guru juga terbatas oleh kepribadian atasannya (kepala sekolah, pengawas, kakanwil, sampai mendikbud) seluruhnya dipengaruhi dibatasi serta diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan nasional dalam GBHN, Undang-undan Pendidikan, peraturan dan sebagainya. Anak dalam perkembangannya dipengaruhi oleh orang tua (pendidikan informal), guru-guru (pendidikan formal), dan masyarajkat (pendidikan nion formal). Keberhasilan pendidikan disekolah bukan hanya ditentukan oleh usaha murid secara individual atau berkat interaksi anak atau siswa dengan lingkungan sosialnya dalam berbagai situasi yang dihadapindalam maupun diluar sekolah.
Anak bebeda-beda dalam bakat atau pembawaanya, terutam karena pengaruh lingkungan sosialnya yang belainan. Pendidikan itu sendiri dapat dipandang sebagai sosialisai yang terjafdi dalam interaksi sosial. Maka sudah sewajarnya bila seorang guru atau pendidik harus berusaha menganalisis pendidikan dari segi sosiologi mengenai hubunganantar manusia dalam keluaga sekolah dan masyarakat.
Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memilih kekuatan seperitual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya didalam masyarakat. Sosiologi pendidikan ialah ilmu yang mempelajari seluruh aspek pendidikan, baik itu struktur, dinamika, maslah-maslah pendidikan, ataupun aspek-aspek lainnya yang mendalam melalui analisisn atau pendekatn sosiologis.
Pada abad ke 17 ilmu alam menjadi ilmu yang merdeka, pada abad ke 18 ilmu ekonomi, sedangkan ilmu masyarakat atau sosiologi baru dikenal sebagai ilmu sejak permulaan abad ke 19. Kebutuhan untuk memisahkan sosiologi dan ilmu-ilmu lainnya ini lebih tampak pada masa revolusi abad ke 18 di eropa yang menganas dalam revolusi prancis. Masyrakat lebih kurang seratus tahun dulu mengalami perubahan sosial dan politik dalam revolusi yang tidak berdarah, lazim disebut: “glorius revolusion”. Telah dimaklumi bersma bahwa seluruh pendidikan manusia dapat berlansung dalam tri pusat pendidikan yaitu dirumah atau dalam keluarga disekolah atau lembaga pendidikan formal, dan dimasyarakat atau pendidikan non formal.Ketiga pusat pendidikan tersebut akan saling mempengaruhi perkembangan anak didik untuk berkepribadian lebih baik.Maka perlu adanya dukungan dari orang tua, guru, dan lain sebagainya.Sosiologi Pendidikan sangat penting untuk kepribadian anak didik baik dilingkungan keluaga, sekolah maupun masyarakat.


Dirumah ataun didalam keluarga anak berinteraksi dengan orang tua dan segenap anggota keluarga lainnya. Ia memperoleh pendidikan informal dari anggota keluarga berupa pembentukan kebiasaan-kebiasaan seperti cara makan, tidur, bangun pagi, gosok gigi, sopan santun, dan lain-lain. Pendidikan informal dalam keluarga akan banyak membantu dalam meletakkan dasar pembentukan kepribadian anak misalnya sikap religius dan sikap disiplin.
Disekolah anak berinteraksi dengan guru-guru beserta bahan-baha pendidikan dan pengajaran, serta pegawai-pegawai tata usaha. Ia memperoleh pendidikan formal rajin belajar disertai keinginan meraih cita-cita. Kemudian di masyarakat anak berinteraksi dengan sekuruh anggota masyarakat yang bermacam-macam. Ia memperoleh pendidikan non formal atau pendidikan diluar sekolah berupa berbagai pengalaman hidup. Agar masyarakat dapat melanjutkan esistensinya, kepada seluruh generasi muda harus diwariskan nilai-nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampila.
Perkembangan manusia sering dipengaruhi oleh beberapa factor baik internal maupun eksternal.Kondisi biologis seseorang turut mempengaruhi kepribadian seseorang.Misalnya seseorang memiliki cacat jasmani, seperti sumbing, buta, dan lain- lain. Dengan demikian seorang pendidik yang bijaksana akan memperlakukan peserta didiknya dengan menggunakan stragi pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan.Aspek psikologis didalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai orang yang rendah diri bukan karena cacat jasmaninya melainkan sosial ekonomi rendah sehingga orang yang pendiam atau tertutup enggan bergaul.Dalam kasus ini seorang pendidikperlu memperhatikan mereka secara analisis sosio- ekonomi.
Kemudian lingkungan  alam fisik seseorang yang berasal dari daerah gersang bisa memiliki kepribadian ulet, keras dan tabah atau bisa sebaliknya. Pendekatan yang dapat digunakan untuk pendidik yaitu sosio-geografi.Perkembangan kepribadian seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial tempat ia berada.Misalnya seseorang berasal dari lingkungan keluaga yang baik-baik kemudian pindah bertempat tinggal dalam lingkungan maksiat.Pendekatan yang dapat digunakan oleh pendidik yaitu dengan analisis sosio-riligius.Pengetahuan manusia mesti melalui 3 tahapan perkembangan teori secara berturut-turut yaitu keagamaan atau khayalan,metafisikaatau abtrak dan seintifik atau positif. Setelah selesai perang dunia dua, perkembangan masyarakat berubah secara dratis dimana masyarakat dunia menginginkan adanya perubahan dalam perkembangan dan kebutuhan baru terhadap penyesuain perilaku lembaga pendidikan.



 Oleh karena itu disiplin sosiologi pendidikan yang sempat tenggelam dimunculkan kembali sebagai bagian dari ilmu-ilmu pentingdilembaga pendidikan.Sosiologi sebagai bagian dari pandangan tentang kehidupan bersama filsafat umum.Pada fase ini sosiologi merupakan cabang filsafat, maka namanya filsafat sosial.Kemudian pada fase kedua timbul keinginan-keinginan untuk membangun susunan ilmu berdasarkan pengalaman-pengalaman dan peristiwa-peristiwa nyata.Jadi keinginan memisahkan diri antara filsafat dengan sosial.Sosiologi pada fase ketiga merupakan fase awal dari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Orang mengatakan bahwa Comte adalah bapak sosiologi. Kare ialah yang pertama kali menggunakan istilah sosiologi dalam pembahasan tentang masyarakat.
            Pada fase yang terakhir ini ciri utamanya adalah keinginan untuk bersama-sama memberikan batas yang tegas tentang objek sosiologi yang sekaligus memberikan pengertian-pengertian, metode-metode khusus. Pada bagian ini akan dijelaskan pendapat ahli yang sampai kini pemikiranya masih dipakai dalam teori sosiologi yaitu Emille Durkem, Max weber, Karl marx, Auguste comte. Pandangan mereka telah memberikan setimulasi diskusi panjang tentang berbagai persoalan terkait dengan kehidupan ekonomi, politik, dan kebudaiyaan.
            Pandangan mereka yang juga digunakan dalam disiplin sosial lain seperti ilmu politik ekonomi, antropologi, dan sejarah. Setelah itu ia berhasil menulis bukunya monumental yaitu tentang the difision of labor in society. Max waber dilahirkan di Erfurt 1964 sebagai anak tertua dari delapan orang bersodara. Ayahnya seorang otoriter sedangkan ibunya adalah seorang soleh yang teraniaya. Oleh karena itu terjadi cekcok hebat antara Max waber dengan ayahnya sehingga dia mengusir ayahnya ia lebih banyak dipengaruhi paman dan tantenya. Waber mengecap berbagai pendidikan antara lain ekonimi sejarah, hukum filosofi dan teoloi. ia memperoleh gelar doctor dalam setudy organisasi dagang abad pertenghan ia diangkat sebagai guru besar setudi sejarah afraria romawi di Berlin serta memjadi guru besar ekonomi di Freiburg.Landasan sosiologi mengandung norma dasar pendidikan yang bersumber dari norma kehidupan masyarakat yang dianut oleh suatu bangsa. Untuk memahami kehidupan bermasyarakat suatu bangsa kita harus masyarakat memusatkan perhatian pada pola hubunagan antar pribadi dan kelepok dalam masyarakat tersebut.

 Untuk terciptanya kehidupan masyarakat terciptalah nilai-nilai sosial yang adalam perkembanganya menjadi norma-norma sosial yang mengikat kehidupan masyarakat dan harus dipatuhi oleh masing –masing anggota bermasya\rakat dibedakan tiga macam norma yangb dianut oleh pengikutnya yaitu paham individulisme dilandsi teori bahwa manusia itu lahir merdeka dan hidup merdeka.
            Masing-masing boleh berbuat apa saja menuru keinginanya asalakan tidak mengangu keamanan orang lain. Dampak individulisme menimbulkan carapandang yang lebih mengutamakan kepentingan individu diatas kepentingan masyarakat. Dalam masyaarakat seperti ini, usaha untuk mencapai pengembangan diri, anatara anggota masyarajkat yang satu dan yang lain salaing berkompetisi sehingga menimbulkan damapak yang kuat. Paham kolektifisme memberikan kedudukan yang berlebihan kepada masyarakat dan kedudukan kepada masyarakat secara perseorangan hanyalah sebagai alat bagi masyarakatnya.
            Paham integralistik dilandasi pemahaman bahwa masing-masing anggota masyarakat salingb berhubungan erat satu sama lain secara organis merupakan masyarakat. Masyarakat integralistik menempatkan manusia tidak secara individulis mel;aikan dalam konteks setrukturnya manusia adlah pribadi dan juga merupakan relasi. Kepentingan masyarakat secara keseluruhan diutamakan tanpa merugikan kepentingan pribadi.
            Landasan sosiologi pendidikan diindonesia menganut paham integralistik yang bersumber dari norma masyarakat. Bermasyakat dibesakan tiga macam norma yang dianut oleh pengikutnya yaitu,paham individulisme dilandasin teori bahwa manusia itu lahir merdeka dan hidup merdeka, masing-masing boleh berbuat apa saja menurut keinginanya, asalkan tidak menggangu. Keluarga dan gotong royong, kebersamaan, musyawarah untuk mufakat. Oleh karena itu, pendidikan diindonesia tidak hanya meningkatkan kualitas masyarakat secara orang perorang melaikan juga kualitas struktur masyarakatnya.Pendidikan memberikan bimbimngan bantuan rohani bagi yang masih memerlukan, dalam pelaksanaan bimbingan diperlukan yang sengaja positif kearah tujuan yang diinginkan. Sifat pendidikan semua usaha, pengaruh, perlindingan dan bantuan harus diberikan kepada kedewasaan anak didiknya.Harapanya anak didik memiliki kepribadian yang baik dilingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat disekitarnya.Oleh karena itu sangat penting pendidikan untuk perkembangan anak dalam beradaptasi didalam lingkungannya.

KESIMPULAN
Ditinjau dari etimologimya istilah sosiologi pendidikan terdiri atas dua kata yaitu sosiologi dan pendidikan. Jadi sepintas saja telah jelas bahwa didalam sosiologi pendidikan yang menjadi masalah sentralnya adalah aspek-aspek sosiologi didalam pendidikan.menurut H.P Fairchild dalam bukunya “Dictionary of Sociology” dikatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterap[kan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang pundamental. Jadi ia tergolong Aplied sociology. E. Goerge Payne, yang boleh dikatan sebagai bapak sosiologi pendidikan memberikan konsepsi bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, proses sosial, terdapat yang dinamakan dengan social relationship, hubungan-hubungan sosial ataupun secara tehnis disebut interaksi sosial, dimana didalam dan dengan interaksi sosial itu individu memperoleh dan mengorganisir pengalaman-pengalamannya. Inilah yang merupakan aspek-aspek atau prinsip-prinsip sosiologinya.
Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memilih kekuatan seperitual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya didalam masyarakat. Sosiologi pendidikan ialah ilmu yang mempelajari seluruh aspek pendidikan, baik itu struktur, dinamika, maslah-maslah pendidikan, ataupun aspek-aspek lainnya yang mendalam melalui analisisn atau pendekatn sosiologis.
Charles A. Ellwood sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau menuju untuk melahirkan maksud hubungan-hubungan antara semua pokok-pokok masalah antara proses pendidikan dan proses sosial. Dr. Ellwood sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelari tentang proses belajar dan mempelajari antara orang yang satu dengan orang yang lain. E. B Reuter sosiologi pendidikan mempunyai kewajiban untuk menganalisa evolusi dari lembaga-lembaga pendidikan dalam hubungannya dengan perkembangan manusia, dan dibatasi oleh pengaruh-pengaruh dari lembaga pendidikan yang menentukan kepribadian sosial dari tiap-tiap individu. Jadi prinsipnya antara lembaga-lembaga sosial itu saling mempengaruhi. Dengan dapat disimpulkan sosiologi pendidikan adalah suatu cabang ilmu pengetahuan  (dari ilmu jiwa pendidikan) yang membahas proses interaksi sosial anak-anak mulai dari keluarga, masa sekolah sampai dewasa serta dengan kondisi-kondisi sosial kultural yang terdapat didalam masyarakat dan negara.


                                                           
                                                                                   




DAFTAR PSTAKA
Bowman, P.J., Terjemahan: Sugito Suyitno. Sosiologi: Pengertian dan Masalah.                                                 Yogyakarta:Kanisus, 1971.
              Gunawan Ary H.Kebijakan-Kebijakan Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta,1995.
             Haditono.Sosiologi Pengantar.Yogyakarta, 1977.
             Haryoso.Pengantar Antropologi. Bandung: Binacipta.1972.
             Rifai bachtiar.Pendidikan dan Pembinaan Generasi Muda.Jakarta: 1996.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Download e-book Fisika Dasar Jl.1 Ed.7 : Halliday

Diterbitkan pertama kali pada tahun 1960, buku Fisika Dasar karya Halliday-Resnick-Walker ini adalah salah satu buku Fisika Dasar yang paling banyak dipakai di seluruh dunia. Buku ini telah diterjemahkan ke 40 bahasa. Di Indonesia sendiri, buku Fisika Dasar karya Halliday ini telah lama menyandang predikat sebagai buku utama untuk mata kuliah Fisika Dasar. Selama bertahun-tahun, di Indonesia buku Fisika Dasar karya Halliday ini telah mendapatkan pengakuan sebagai “Kitab Suci” bagi para mahasiswa MIPA dan Teknik yang mempelajari Fisika Dasar di tahun pertama kuliah mereka. Dengan membaca buku yang memadukan materi yang berkualitas dan penyajian yang menarik ini, mahasiswa bisa mendapatkan pemahaman yang kuat terhadap konsep-konsep Fisika Dasar, sehingga bisa mengaplikasikan pemahaman konseptualnya untuk memecahkan soal-soal kuantitatif dengan lancar. DOWNLOAD E-BOOK

Contoh Laporan Observasi Menejemen Sekolah (MA)

LAPORAN OBSERVASI MANAJEMEN KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH MADRASAH ALIYAH AL-HIKMAH BANDAR LAMPUNG (Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan) Disusun oleh Indah Febriyani 1511090203 Kurnia widianti 1511090208 Ngadiman 1511090226 Siti Fatmawati 1511090100   FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Laporan Observasi “Manajemen Komponen-komponen Sekolah” ini tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan, yaitu tentang Manajemen Komponen-komponen Sekolah di Madrasah Aliyah Al-Hikmah Bandar Lampung. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para mahasiswa/i selaku calon pendidik dalam hal mengetahui bagaimana peran dan t...

SIAKAD UIN RADEN INTAN

UIN RADIN INTAN LAMPUNG Bagi mahasiswa IAIN Radin Intan / UIN Lampung Yang Ingin meihat KRS, KHS Dan Nilai ulasan Ulasan untuk review melihatnya bisa Dibuka melalui wab ATAU bisa Langsung melalui SIAKAD. Untuk review Membuka KRS, KHS, Dan Nilai dapat dilakukan 2 Cara Yang Pertama Yaitu: 1.   Melaui Web Langkah-langkahnya Yaitu: ·          Buka Web Iainradenintan.ac.id ·          Pilih SIAKAD Mahasiswa https://aplikasi.radenintan.ac.id ·          Masukan NPM Dan Pasword ·          Memilih Krs. 2.   Langsung melalui SIAKAD, Yaitu: ·        Buka situsnya Langsung siakad.radenintan.ac.id ·        Masukan NPM Dan pasword