Skip to main content

KESATRIA TEMPLAR DAN PERANG SALIB



PENDAHULUAN

Knight Templar! ordo ksatria Kristen yang paling ditakuti pada masa perang salib. Penemu sistim perbankan dan kartu kredit pertama di eropa di abad ke 13, menguasai tanah yang luas di eropa dan tanah suci, pendiri banyak sekali katedral gothik terkenal, diyakini sebagai penemu dan pengawal tabut perjanjian ( ark of covenant ) Musa, cawan perjamuan Kristus, Mandillon asli. Terjalin dengan tesis teori konspirasi mulai dari zaman Mesir kuno, sampai ke illuminati, freemasonry, dan one world order. Menguasai keuangan eropa pada abad pertengahan, merupakan ujung tombak pasukan Crusader di tanah suci, pendiri negara swiss, hingga akhirnya karena kekuatannya yang demikian besar pihak gereja Katolik saat itu berkonspirasi dengan raja perancis melakukan tuduhan palsu terhadap ordo tersebut.
Puncaknya pembantaian besar-besaran terhadap para Templar yg dilakukan oleh inkuisisi Roma dengan berbagai tuduhan mulai dari perilaku seks menyimpang hingga pemujaan terhadap Bahomet. Hari penangkapan para Templar yang jatuh di hari Jumat tgl 13 hingga kini dianggap sebagai hari sial di dunia barat.
 Templar dibentuk oleh 8 orang ksatria frankish (perancis) dibawah pimpinan Hughues De Payenatas restu raja Baldwin (penguasa Yerusalem). Nama mereka yaitu 'The Poor Knights of the Temple of Solomon' diambil dari markas pertama mereka yang terletak di kompleks bekas kuil raja Salomo (Sulaiman). Dome of Rock atau Masjid Al-Aqsa sempat dijadikan pusat administrasi para Templar saat itu. Sejarawan modern telah menemukan bukti fisik tentang adanya ekskavasi (penggalian) yang dilakukan para Templar di lokasi itu. Jadi bisa dikatakan misi arkeologi modern yg pernah dilakukan guna mencari ark of covenant (tabut perjanjian Musa) telah didahului para Templar hampir seribu tahun lalu.
Pemimpin Templar disebut Grand Master (Jacques De Molay adalah Grand Master yg terakhir). Sebagai organisasi militer, Templar memiliki daerah teritori sendiri dan menarik pajak perlindungan buat pedagang-pedagang yang melewati wilayahnya. Sebagai ordo kerahiban, Templar berhak menerima donasi ataupun persembahan dari jemaat yang dilayani mereka. Karena dualismenya itu, Templar dibebaskan dari pajak kepada penguasa/raja wilayah dimana mereka ertempat karena status istimewanya itu Templar juga dibebaskan dari kewajiban menyetor hasil persembahan kepada keuskupan wilayah. Pada zaman kejayaannya Templar memiliki puluhan kastil dan biara yang tersebar dari Skotlandia hingga ke daerah tanah suci (palestina).

SEJARAH HITAM KESATRIA TEMPLAR

        Meskipun pandangan umum menyebutkan bahwa Perang Salib adalah ekspedisi militer yang dilakukan atas nama iman Kristiani, pada dasarnya keuntungan materilah yang menjadi tujuannya. Pada masa itu Eropa dilanda kemiskinan dan kesengsaraan yang berat, dan kemakmuran serta kekayaan bangsa-bangsa Timur, terutama Muslim, menarik perhatian mereka. Inilah yang menyebabkan perubahan tiba-tiba dari kebijakan cinta damai di kalangan Kristen agresi militer mereka.
        Kita bisa melacak jejak Perang Salib ke tahun 1095, tepatnya November 1095, pada saat Paus Urban II menyelenggarakan Konsili Clermont. Dalam Konsili ini, doktrin cintai damai yang semula mendominasi Dunia Kristen Eropa ditanggalkan, dan sebagai gantinya, menjelang akhir Konsili, Paus Urban II “memanggil” seluruh umat Kristiani Eropa-baik kaya atau miskin, raja atau rakyat biasa-untuk bersatu dan menggelar perang demi “membebaskan” tanah, pembebasan tanah itu ia sebut sebagai “perang suci”.
         Minimnya pengetahuan bangsa Eropa terhadap Islam pada Abad Pertengahan menyebabkan propaganda Paus Urban II sangat mudah menyulut emosi umatnya. Disamping itu, Paus Urban II juga dikenal sebagai orator yang ulung.Dia berniat memantik kebencian di kalangan Kristen Eropa terhadap Kaum Muslim, terutama orang-orang Turki dan Arab, dengan mengatakan Kaum Muslim telah mengganggu peziarah Kristen dan merusak sejumlah tempat suci Kristiani di Jerussalem, tentu saja semua itu tidak benar.

       Untuk menggalang lebih banyak massa, Paus Urban II bahkan menyatakan bahwa siapapun yang ikut serta dalam perang suci, maka seluruh dosa-dosanya akan diampuni, sehingga dalam waktu singkat saja, terbentuklah pasukan Pejuang Salib yang amat besar, terdiri dari ribuan tentara dan rakyat biasa. Para ahli sejarah percaya bahwa upaya Paus Urban II didorong oleh keinginannya untuk mendapatkan prestise sekaligus merintangi pencalonan seorang pesaingnya dalam kepausan. Sedangkan di balik sambutan penuh semangat dari para raja, pangeran dan bangsawan Eropa atas seruan Paus, tujuan mereka sebenarnya adalah keduniaan. Sebagaimana diungkapkan oleh Donald Queller dari Universitas Illinois. “Ksatria-ksatria Perancis menginginkan lebih banyak tanah. Pedagang-pedagang Italia berharap untuk mengembangkan perdagangannya di pelabuhan-pelabuhan Timur Tengah...sementara sejumlah orang miskin bergabung dengan ekspedisi sekadar untuk melarik dari kerasnnya kehidupan”.
        Sepanjang jalan menuju Jerusalem, milisi yang serakah ini membantai banyak orang Muslim, bahkan Yahudi, dengan harapan menemukan emas dan permata. Diantara pejuang Salib bahkan memiliki kebiasaan membelah perut korban-korban mereka untuk menemukan emas dan batu-batu berharga yang mungkin telah mereka telan sebelum mati. Pada Perang Salib IV, keserakahan yang bagai tanpa batas ini mendorong pejuang Salib melakukan tindakan memalukan : merampok kota Kristen Konstantinopel dan melucuti daun-daun emas dari lukisa-lukisan kristian di Higia Selia

KOMUNITAS TEMPLAR

        Dalam Ordo Templar, untuk menjadi Full Knights, seseorang haruslah berasal dari kaum bangsawan (keluarga Duke, Baron, Counts, etc). Kemudian mereka haruslah melepas kebangsawanannya, menyerahkan keseluruhan harta mereka kepada Ordo dan mengikuti kehidupan biarawan yg ketat dan tegas. Peraturan yang harus mereka jalani adalah :
Ksatria Templar dalam pertempuran, haram hukumnya untuk mundur kecuali kalah dalam jumlah lebih dari 1 : 3, Jadi apabila jumlah Templar 300 dan musuh berjumlah 900, maka Templar tidak akan dan dilarang untuk mundur.
Perintah mundur itu pun hanya dilakukan oleh Grand Master atau pemimpin kontingen di saat itu.

       Templar senantiasa mengibarkan Standar Banner mereka yg disebut ' Beausant ' dan selamat standart banner itu berkibar, berarti jumlah musuh masih 1:3 atau seorang ksatria Templar tetap wajib untuk bertempur.Templar selalu berpedoman pada doktrin :" The First To Charge on Enemy and The Last To Retreat " yang diadopsi oleh US.Marine dalam hymne US. Marine :"..From The Halls of Montezuma.......the first to fight...tha last to retreat"
Seorang templar harus berkaul kekal. bahkan sejak menjadi Templar hingga mati mereka diharamkan melepas celananya ( bahkan untuk mandi sekalipun!) kecuali pada saat terpaksa harus menggantinya karena sobek atau rusak.



PERANG SALIB
 Meskipun pandangan umum menyebutkan bahwa Perang Salib adalah ekspedisi militer yang dilakukan atas nama iman Kristiani, pada dasarnya keuntungan materilah yang menjadi tujuannya. Pada masa itu Eropa dilanda kemiskinan dan kesengsaraan yang berat, dan kemakmuran serta kekayaan bangsa-bangsa Timur, terutama Muslim, menarik perhatian mereka. Inilah yang menyebabkan perubahan tiba-tiba dari kebijakan cinta damai di kalangan Kristen Eropa menjadi agresi militer.

Kita bisa melacak jejak Perang Salib ke tahun 1095, tepatnya November 1095, pada saat Paus Urban II menyelenggarakan Konsili Clermont. Dalam Konsili ini, doktrin cintai damai yang semula mendominasi Dunia Kristen Eropa ditanggalkan, dan sebagai gantinya, menjelang akhir Konsili, Paus Urban II “memanggil” seluruh umat Kristiani Eropa-baik kaya atau miskin, raja atau rakyat biasa-untuk bersatu dan menggelar perang demi “membebaskan” tanah suci dari genggaman orang-orang “kafir” Muslim. Paus Urban II menyebut pembebasan itu sebagai “Perang Suci”. Minimnya pengetahuan bangsa Eropa terhadap Islam pada Abad Pertengahan menyebabkan propaganda Paus Urban II sangat mudah menyulut emosi umatnya. Disamping itu, Paus Urban II juga dikenal sebagai orator yang ulung.Dia berniat memantik kebencian di kalangan Kristen Eropa terhadap Kaum Muslim, terutama orang-orang Turki dan Arab, dengan mengatakan Kaum Muslim telah mengganggu peziarah Kristen dan merusak sejumlah tempat suci Kristiani di Jerusalem. Tentu saja, semua itu tidaklah benar.

Untuk menggalang lebih banyak massa, Paus Urban II bahkan menyatakan bahwa siapapun yang ikut serta dalam perang suci, maka seluruh dosa-dosanya akan diampuni, sehingga dalam waktu singkat saja, terbentuklah pasukan Pejuang Salib yang amat besar, terdiri dari para tentara profesional dan puluhan ribu rakyat biasa. Para ahli sejarah percaya bahwa upaya Paus Urban II didorong oleh keinginannya untuk mendapatkan prestise sekaligus merintangi pencalonan seorang pesaingnya dalam kepausan. Sedangkan di balik sambutan penuh semangat dari para raja, pangeran dan bangsawan Eropa atas seruan Paus, tujuan mereka sebenarnya adalah keduniaan. Sebagaimana diungkapkan oleh Donald Queller dari Universitas Illinois, Ksatria-ksatria Perancis menginginkan lebih banyak tanah. Pedagang-pedagang Italia berharap untuk mengembangkan perdagangannya di pelabuhan-pelabuhan Timur Tengah...sementara sejumlah orang miskin bergabung dengan ekspedisi sekadar untuk melarikan diri dari kerasnya kehidupan sehari-hari mereka.”

 Sepanjang jalan menuju Jerusalem, milisi yang serakah ini membantai banyak orang Muslim, bahkan Yahudi, dengan harapan menemukan emas dan permata. Diantara pejuang Salib bahkan memiliki kebiasaan membelah perut korban-korban mereka untuk menemukan emas dan batu-batu berharga yang mungkin telah mereka telan sebelum mati. Pada Perang Salib IV, keserakahan yang bagai tanpa batas ini mendorong pejuang Salib melakukan tindakan memalukan : merampok kota Kristen Konstantinopel dan melucuti daun-daun emas dari lukisan-lukisan dinding Kristiani di Hagia Sophia. Kebiadaban Tentara Salib, Pada musim panas 1096, Tentara Salib dipecah menjadi tiga kelompok, setiap kelompok menempuh rute yang berbeda menuju Konstantinopel, untuk kemudian bertemu kembali. Kaisar Bizantium, Alexius I, melakukan segala yang bisa dia lakukan untuk melayani Pasukan besar ini, yang terdiri dari 4000 ksatria berkuda dan 25000 prajurit infantri. Raymond IV de Saint Gilles atau Count Toulouse; Bohemond, Duke Of Taranto: Godfrey de Bouillon;Hugh, Count of Vermandois; dan Robert Duke Of Normandy menjadi panglima-panglima pasukan Salib ini, sementara Uskup Adhemar le Puy, teman dekat Paus Urban II, menjadi penasihat spiritual mereka.

Setelah menghancurkan banyak kota dan desa di sepanjang perjalanan mereka, Tentara Salib akhirnya tiba di luar kota Jerusalem pada 1099. Setelah melakukan pengepungan selama lima minggu, benteng kota Jerusalem pun runtuh. Pasukan Salib menghambur masuk bagai sekawanan binatang buas yang lepas dari kandangnya. Mereka membunuh semua orang Saracen dan Turki yang mereka temukan...baik laki-laki maupun wanita”. Tentara Salib membantai siapapun yang mereka lihat dan merampas apapun yang tampaknya berharga. Mereka membunuh orang-orang Muslim dan Yahudi, merusak tempat ibadat mereka, tanpa pandang bulu.
    
Salah seorang pejuang Salib, Raymond de Aguiles, membanggakan kekejaman ini dengan sombong. Pemandangan yang menakjubkan untuk dilihat: sebagian orang-orang kami (dan ini lebih murah hati) memenggal kepala-kepala musuh; yang lainnya menembak mereka dengan panah sehingga mereka berjatuhan dari menara-menara; yang lain lagi menyiksa lebih lama dengan melemparkan mereka ke dalam api. Gundukan kepala, tangan dan kaki tampak di jalan-jalan kota. Orang harus mencari jalan diantara tumpukan mayat dan kuda. Tapi itu hanya hal kecil bila dibandingkan dengan apa yang terjadi di Kuil Sulaiman...di dalam Kuil dan serambi Sulaiman, orang-orang berkuda berkubang darah hingga ke lutut dan tali kekang mereka. Di dalam karyanya, The Monks Of War, peneliti sejarah Desmond Seward menarasikan kejadian yang tragis ini,Jerusalem bagai dilanda badai pada bulan Juli 1099. Kerusakan hebat yang ditimbulkan oleh Pejuang Salib menunjukkan betapa minimnya kemampuan Gereja dalam mengkristenkan insting manusia. Seluruh populasi Jerusalem dibantai di ujung pedang, Muslim maupun Yahudi, 70000 orang, laki-laki dan perempuan mengalami holocaust selama tiga hari. Darah menggenang di jalan sampai ke mata kaki dan kuda yang melewatinya mencipratkan darah ke pinggir jalan. Menurut sumber sejarah yang lain, jumlah Muslim yang dibantai adalah 40.000 orang. Berapapun jumlah sebenarnya dari mereka yang dibantai oleh pejuang Salib, apa yang dilakukan oleh pejuang Salib di Tanah Suci adalah contoh konkrit kebiadaban yang mengatasnamakan agama.

 Perang Salib I berakhir dengan jatuhnya Jerusalem pada 1099. Setelah 460 tahun di bawah pemerintahan Kaum Muslim, Tanah Suci jatuh di bawah kekuasaan Kaum Kristiani. Para pejuang Salib perang salib, Templar adalah ksatria eropa yg paling ditakuti kaum muslim. Sedemikian takutnya hingga Sultan Salladin (Salahudin Al Ayubi) yang terkenal akan kebijaksanaan dan belas kasihnya itu tidak memberikaan pengampunan bagi satupun ksatria Templar yg tertawan setelah kekalahan di perang Hatiin. Para ksatria Templar itu dianggap terlalu berbahaya bahkan untuk menjadi tawanan sekalipun. " Beau Sant ! " adalah seruan perang kaum Templar yg selalu mengiringi serangan kavaleri mereka. Templar selalu berada digaris depan dalam tiap pertempuran semasa perang salib ( Crusades). Mereka memiliki peraturan yang ketat dalam bertempur. Antara lain adalah selalu menyerang paling depan, dan (apabila terpaksa) selalu menjadi yang paling akhir untuk mundur. Seorang ksatria Templar diharamkan untuk lari dari hadapan musuh, dan hanya diperbolehkan mundur apabila jumlah musuh lebih banyak 1:3 dari jumlah mereka.
Sejarah mencatat suatu peristiwa yang menggambarkan keberanian mereka yaitu dalam pertempuran Nazareth ( The battle of Nazareth ) dimana ketika itu kerajaan latin (Eropa) yang berpusat di Yerusalem sedang dalam gencatan senjata dengan pihak muslim dibawah pimpinan Saladin. Ketika itu Saladin meminta izin pada pihak kristen untuk melakukan eksplorasi dan survei didaerah Nazaret. Izin itu diberikan dengan syarat tidak ada seorang nasrani-pun yang diserang dan kaum muslim menaati-nya. Bagitu berita itu tiba di garnisun templar didaerah itu, Grand Master saat itu Gerard De Ridefort langsung memerintahkan penyerangan terhadap kontingen Arab tersebut. De Ridefort dikenal sebagai salah satu Grand Master yang paling militan dan agresif. 300 ksatria berkuda dipimpinnya ke Nazaret dan bertemu dengan pasukan ekspedisi Arab dibawah pimpinan Mahmoud Al Afdhal, putra dari Saladin yang jumlahnya 7000 prajurit dan kavaleri. Dengan perbandingan lebih dari 1:20, para ksatria Templar menyerang musuh mereka tanpa memperhatikan jumlah. Pertempuran itu jelas dimenangkan pasukan Arab dan hanya menyisakan 3 ksatria Templar yang selamat (termasuk Grand Master Ridefort) tapi menunjukan keberanian yang luar biasa dari para rahib-ksatria itu.

Kekayaan dan kepemilikan Templar atas banyak sekali relik suci dan naskah kudusnya adalah ancaman bagi eksistensi gereja Katolik (bahkan fundamen ajaran Kristen) pada masanya. Oleh karena itu Konspirasi Vatikan dan Raja Frankish waktu itu berhasil mengakhiri ordo Rahib-Ksatria itu dengan tuduhan2 serta fitnah2 palsu. Pada akhirnya sejarah Templar dikaburkan dan berusaha dihapus dari catatan sejarah hingga saat ini. Sejak Jacques De Molay, Grand Master templar terakhir dieksekusi, para ksatria Templar yg selamat dari holocaust inkuisisi mendapatkan perlindungan di Skotlandia dimana para ksatria Templar bertempur bersama Robert 'Braveheart' The Bruce melawan Inggris dan membangun Rosslyn Chapel yg terkenal amat mistis karena geometri magisnya (dipercaya pernah menjadi tempat penyimpanan sementara relik kudus Templar seperti Holy Grail dan Tabut Perjanjian Musa!), sebagian Templar mendapat perlindungan di Portugis dgn mengganti nama Ordo mereka dibawah perlindungan Henry the Navigator. Sebagian lagi tetap berada di benua Eropa dengan menjadi organisasi rahasia Klandestain yang disebut Free Mason dimana salah satu cabang dari organisasi ini dipercaya menjadi pendiri negara Swiss.

PEMUSNAHAN ORDO TEMPLA
R
           
 Seperti 'ciri khas' Inquisitor di abad pertengahan, para kaum Templar di fitnah dgn bermacam tuduhan mulai dari menyembah tengkorak-sodomi hingga menginjak salib.
Sebuah kebiasaan dari Gereja Katolik yang terkenal sangat korup dan penuh kolusi di abad pertengahan
(tuduhan yang sama juga dilakukan pada Joan of Arc)
Alasannya jelas bahwa, ordo Templar merupakan ordo paling kuat dan kaya dimasa itu.Gereja Katolik merasa iri karena penguasaan banyak sekali kapel dan kastil oleh Templar, belum lagi relik-relik suci mulai dari kain Kafan Turin, Mandylon (lukisan darah wajah Yesus) hingga cawan perjamuan terakhir dan Tabut perjanjian Musa (Ark of Covenant) yang paling dicari sepanjang masa itu. Sementara raja Phillip menghasut Paus karena dia sedang memiliki hutang yang besar terhadap kaum Templar. Namun tidak satupun harta maupun relik kudus yg ditemukan kecuali ratusan Ksatria yang (anehnya) sukarela menyerahkan diri mengalami siksaan dengan tuduhan palsu tersebut. Para ahli banyak menduga bahwa ratusan ksatria tersebut sengaja berkorban untuk melindungi Relik paling suci mereka yaitu 'The Holly Grail' dan "The Ark of Covenant". Hal itu dipicu dengan menghilangnya seluruh armada armada templar malam sebelum penangkapan tersebut.


SECRET SOCIETY

Setiap kelompok Templar yang Survive tersebut terus melanjutkan hirarki kepemimpinan mereka secara terpisah di negeri pengasingan mereka. Di Skotlandia hingga kini ada organisasi Scottish Templar dan di Amerika malahan hirarki kepemimpinan organisasi templar amat mirip dgn rantai komando mereka semasa perang salib dimana di setiap negara bagian AS memiliki komando teritori masing-masing. Templar di Portugis berubah nama menjadi Ordo Fatima yg mendapat perlindungan khusus dari kerajaan. Dari sudut Secret Society, penangkapan Ordo Templar, merupakan salah satu cara untuk kembali meng -secret-society-kan-ordo tersebut dan menyatukannya kembali dengan Ordo Zion setelah Templar berhasil menunaikan tugas mereka di tanah suci selama perang salib. Tugas Utama yg dirahasiakan bukanlah untuk berperang melawan kaum Islam atau melindungi para peziarah, melainkan menemukan dan mengamankan relik paling suci yg ada : Holly Grail dan Ark of the Covenant!

Selain itu dalam sumber independen kita juga bisa menemukan hubungan antara legenda bajak laut di Karibia dengan Templar. Sejak armada Templar menghilang dari pelabuhan La Rochele Perancis, satu hari sebelum holocaust berlangsung, banyak penyelidik yakin bahwa armada templar mengganti lambang Salib merah berujung delapan menjadi lambang tengkorak dan dan tulang menyilang (skull & crossbone) untuk mengenang holocaust tersebut. Di Inggris banyak sekali makam templar yg pada nisannya terukir lambang tersebut.Oleh para pelaut abad ke 15 -16 lambang tersebut kemudian terkenal dgn sebutan " Jolly Rogers ". Secara organisasi resmi, Ordo Templar sudah di hapus oleh Paus Clement sejak abad ke 14 namun 'main body' dari Templar tetap hidup hingga saat ini dalam bentuk secret society yang sering disebut Illuminati, nah salah satu kepanjangan tangan secret society tersebut di Amerika serikat adalah CFR atau council of Foreign relation yang dibentuk di thn 30 -an. CFR itu berisi tokoh2 penting di AS seperti bankir, senator dan indutrialis yang 'secara kebetulan' adalah anggota Freemasonry (secret society yg merupakan turunan langsung dari Ordo Templar di Skotlandia).

 Salah satu tokoh hasil 'ciptaan' sayap Masonic AS ini adalah J.Edgar Hoover yg merupakan dedengkot dari semua badan intelejen AS. Soal KGB, saya belum menemukan link seperti itu, namun satu hal yg diketahui adalah bahwa revolusi Rusia yang menjatuhkan monarki dan menggantinya dengan komunisme itu disponsori oleh keluarga bankir Krupps - Rothman yang dikenal sebagai dinasti Illuminati sejak abad ke 18. Yang menjadi misteri adalah sisa Templar yg menjadi underground. Organisasi spiritual-militer seperti Priory of Sion (perancis) dan SMOTJ (Supremme military Order of the temple of Jerusalem)-Yerusalem, Free-Mason (spiritual-aristokrat) dan Illuminati (bankir-yahudi). Organisasi-organisasi diatas dipercaya memiliki peranan sangat besar dalam politik-ekonomi dunia dengan kekuatan yang melebihi kelompok-kelompok Templar 'tradisional' di Skotlandia, Amerika dan portugis. Berikut daftar para Grand Master Templar sejak terbentuknya Ordo Knights Templar 1118 sampai 1314 ketika secara resmi dihapuskan olah konspirasi raja Frankish - Vatikan:

1.             1118 - 1136 Hugh de Payens (founding member of the order)
2.             1136 - 1146 Robert de Craon
3.             1146 - 1149 Everard des Barres
4.             1149 - 1153 Bernard de Tromelai
5.             1153 - 1156 Andre de Montbard (salah satu pendiri yg juga merupakan paman dari Bernard of Clairvaux)
6.             1156 - 1169 Bertrand de Blanchefort (Grand Master yg menetapkan Lambang tradisional Templar 'Two knights on one horse seal')
7.             1169 - 1171 Philip de Milly
8.             1171 - 1179 Odo de St Amand
9.             1179 - 1184 Arnold de Toroga
10.         1185 - 1189 Gerard de Ridefort (Grand Master yg bertempur pada pertempuran Hattin dengan pasukan Salladin)1191 - 1193 Robert de Sable (Grand Master yg melakukan pembelian pulau Cyprus dari Richard I 'The Lion Heart')
11.         1193 - 1200 Gilbert Erail
12.         1201 - 1208 Phillip de Plessiez
13.         1209 - 1219 William de Chartres
14.         1219 - 1230 Pedro de Montaigu
15.         1244 Armond de Perigord
16.         1245 - 1247 Richard de Bures
17.         1247 - 1250 William de Sonnac
18.         1250 - 1256 Reynald de Vichiers
19.         1256 - 1273 Thomas Berard
20.         1273 - 1291 William de Beaujeu (Grand Master yg gugur dalam pertempuran di Accra.
21.         1291 - 1293 Thiobald de Gaudin
22.         1293 - 1314 Tacques de Molay (The Last Grand Master of The Order)

 Grand Master Knights of Templar pasca holocaust dari inkuisisi menurut sumber dari SMOTJ (Sovereign Military Order of the Temple of Jerusalem). Knight of Templar tidak berakhir bersamaan dgn kematian De Molay. Menurut dokumen yg disebut Larmenius Charter, Jacques de Molay sempat mengangkat John Mark Larmenius seorang ksatria Templar yg bertugas di Napoli menjadi Grand Master penggantinya. Berikut daftar Grand Master pasca holocaust 1314:

1.        1313 - 1324 John Mark Larmenius
2.        1324 - 1340 Thomas Theobald of Alexandria
3.        1340 - 1349 Arnaud de Braque
4.        1349 - 1357 Jean de Claremont
5.        1357 - 1381 Bertrand du Guesclin
6.        1381 - 1392 Bernard Arminiacus
7.        1419 - 1451 Jean Arminiacus
8.        1451 - 1472 Jean de Croy
9.        1472 - 1478 Bernard Imbault
10.    1478 - 1497 Robert Leononcourt
11.    1497 - 1516 Galeatius de Salazar
12.    1516 - 1544 Gapard de Galtiaco Tavanensis
13.    1544 - 1574 Phillipe Cabot
14.    1574 - 1615 Henry de Montgomery
15.    1615 - 1651 Charles de Valois
16.    1651 - 1681 Jacques Ruxellius de Grancieo
17.    1681 - 1705 Jacques Henry Duc de Duras
18.    1705 - 1724 Phillipe, Duc D'Orleans
19.    1724 - 1737 Louis Augustus Bourbon
20.    1737 - 1741 Louis Henry Bourbon Conti
21.    1741 - 1776 Louis-Francois Bourbon Conti
22.    1776 - 1792 Louis-Hercule Timoleon, Duc de Cosse Brissac
23.    1792 - 1804 Claude-Mathieu Radix de Chavillon
24.    1804 - 1838 Bernard Raymond Fabre Palaprat



        Malammu disinari shalat munajat Siangmu dihias lonjakan jihad Pembela insan yang miskin dan lara Kemelut yang menyelubungi Dalam sirah ummah Kau ungkai dengan fatwa nubuwwah Kaulah satria, kaulah perwira Fisabilillah (lirik mestika Salahudin Al-Ayubi)
Setelah 88 tahun dikuasai serdadu Perang Salib, kota Yerusalem, Palestina akhirnya kembali jatuh kepangkuan umat Islam. Tepat pada 2 Oktober 1187 atau setelah tiga bulan berjibaku dalam pertempuran Hattin, pasukan tentara Islam yang dipimpin Salahudin Al-Ayubi berhasil menaklukan dan membebaskan kota suci itu dari kedzaliman dan kebiadaban.
Penaklukan Yerusalem yang dilakukan pasukan Islam di bawah komando Salahudin sungguh amat berbeda, ketika tentara Perang Salib menduduki Yerusalem pada 1099. Salahudin menetapi janjinya. Jenderal dan panglima perang tentara Islam itu menaklukan Yerusalem menurut ajaran Islam yang murni dan paling tinggi. Tak ada balas dendam dan pembantaian, penaklu
kan. Berlangsung mulus seperti yang diajarkan Al-Qur’an.
       Padahal, ketika 40 ribu tentara Perang Salib yang dipimpin Peter The Hermit menyerbu tanah suci Palestina, mereka datang dengan dirasuki fanatisme agama yang membabi buta. Guna membangkitkan rasa fanatisme itu, menurut Hallam penulis Barat, `setiap cara dan jalan ditempuh’. Tak peduli biadab atau tidak, semua ditebas remuk redam. Yerusalem banjir darah dan bahakan bangkai manusia. Suasana penuh dendam dan amarah, terjadi pula ketika pasukan Perang Salib tiba di Malleville. Kota itu pun dibumihanguskan. Tak kurang dari tujuh ribu penduduk tak berdosa di kota itu dibantai. Fanatisme buta itupun kemudian mengubah tanah Hongaria dan Bulgaria menjadi daerah-daerah yang tandus. Serangan dahsyat itu akhirnya membuat Syria dan Palestina termasuk kota suci Yerusalem jatuh ke tangan tentara Salib. Kemenangan tentara Salib itu dikotori dengan pembantaian terhadap kaum Muslimin yang sama sekali tak bersalah. Kekejaman tentara Salib itu digambarkan melebihi Jengis Khan dan Hulagu Khan ketika melibas kekhalifahan Abassiyah dan meruntuhkan Bagdat.
       Keseluruhan usia lanjut, ketidakberdayaan anak-anak, dan kelemahan kaum perempuan tidak dihiraukan sama sekali oleh tentara Latin yang fanatik itu. Rumah kediaman tidak diakui sebagai tempat berlindung dan pandangan sebuah masjid merupakan pembangkit nafsu angkara untuk melakukan kekejaman,” ungkap ahli sejarah Inggris, Jhon Stuart Mill mengakui adanya pembataian massal penduduk Muslim ketika Kota Antioch jatuh ke tengan tentarak hanya itu, mereka pun menghancurleburkan kota-kota Syria, membunuh penduduknya dengan tangan dingin, dan membakar habis perbendaharaan kesenian dan ilmu pengetahuan yang sangat berharga, termasuk “Kutub Khanah” (Perpustakaan) Tripolis yang termasyhur itu. ”Jalan raya penuh aliran darah, sehingga keganasan itu kehabisan tenaga,””kata Stuart Mill, Ketika Raja Richard I dari Inggris merampas Kastil Acre, umat Islam juga dibantai. Begitu sadisnya, mayat-mayat mereka dan kepala-kepala terpenggal ditumpuk di bawah panggung. Pada tahun 1194, Richard Si Hati Singa – pahlawan dalam sejarah Inggris juga memerintahkan untuk menghukum mati 3.000 umat Islam, yang kebanyakan di antaranya wanita-wanita dan anak-anak, secara tak berkeadilan di Kastil Acre.
Semua itu sungguh jauh berbeda dengan ketika Salahudin datang menaklukan Yerusalem. Karen Amstrong dalam bukunya Perang Suci menggambarkan, saat Salahudin dan pasukan Islam membebaskan Palestina, tak ada satu orang Kristen pun yang dibunuh. Tak apa pula perampasan harta benda. ”Jumlah tebusan pun disengaja sangat rendah. Salahuddin menangis tersedu-sedu karena keadaan mengenaskan akibat keluarga-keluarga yang hancur terpecah-belah. Dan ia pun membebaskan banyak dari mereka, sesuai imbauan Al-Qur’an,” papar Amstrong.
         
        Keadilan dan kenegarawanan Salahudin pun membuat umat Nasrani yang tinggal di Yerusalem saat itu berdecak kagum. Seorang tua penganut Kristen pun bertanya kepada Salahudin.”Kenapa tuan tidak bertindak balas terhadap musuh-musuhmu”.Salahudin menjawab, ”Islam bukanlah agama pendendam bahkan sangat mencegah dari melakukan perkara diluar perikemanusiaan, Islam menyuruh umatnya menepati janji, memaafkan kesalahan orang lain yang meminta maaf dan melupakan kekejaman musuh ketika berkuasa walaupun ketika berkuasa umat muslim tetap ditindas. Mendengar jawaban itu, bergetarlah hati orang tua itu. Ia pun kemudian berkata, ”Sungguh indah agama tuan! Maka diakhir hayatku ini, bagaimana untuk aku memeluk agamamu?” Salahudin pun berkata, ”Ucapkanlah dua kalimah syahadah.” Kemuliaan akhlak Salahudin juga tergambar dalam film Kingdom of Heaven besutan sutradara Ridley Scott, ketika dia mengangkat salib yang jatuh tergeletak ditanah dan menempatkan lagi pada tempatnya. Hingga kini, kemuliaan hati dan keberanian Salahudin masih tetap dikenang umat Islam dan orang-orang Barat. Menurut Dr Jonathan Phillips, pengajar di University of London dan penulis beberapa buku tentang Perang Salib, Salahudin merupakan pahlawan utama bagi umat islam.
       Lalu seperti apakah perjalanan hidup panglima perang Muslim yang gagah berani dan berhati mulia itu? Salahuddin Al-Ayyubi dikenal di Barat dengan sebutan Saladin. Dia juga biasa dipanggil Salah ad-Din. Salahudin yang terlahir di benteng Tikrit, Irak tahun 532 H/1137 M adalah seorang jenderal dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit. Ia mendirikan Dinasti Ayyubiyah di Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak, Makkah Hejaz, dan Diyar Bakr.
Salahuddin terkenal di dunia Muslim dan Kristen karena kepemimpinan, kekuatan militer, dan sifatnya yang ksatria dan pengampun pada saat ia berperang melawan tentara salib. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga adalah seorang ulama. Beliau memberikan catatan kaki dan
berbagai macam kisah dalam kitab Abu Dawud.
        Pendidikan pertama diterima Salahudin dari sang ayah yang namanya cukup tersohor, yakni Najamuddin al-Ayyubi. Sang paman yang juga dikenal sebagai sosok yang gagah berani Asaduddin Sherkoh juga turut serta membentuk keperibadian Salahudin. Kedua orang yang paling berpengaruh dalam hidupnya itu merupakan pembantu dekat Raja Syria Nuruddin Muhammad. Sepeninggal Sherkoh, Salahuddin diangkat menjadi Perdana Menteri Mesir. Salahudin begitu disenangi rakyat Mesir, karena sifatnya yang pemurah, adil dan bijaksana itu. Tak lama kemudian, kabar duka datang dari Syria, Nuruddin Mahmud yang termasyhur itu meninggal dunia pada tahun 1174 M dan digantikan oleh putranya yang berumu 11 tahun yang bernama Malikus Shaleh yang diperalat pejabat tinggi.
       Salahuddin mengirimkan utusan kepada Malikus Saleh dengan menawarkan jasa baktinya dan ketaatannya, namun ditolak. Suasana ketidakpastian itu memberi angin kepada tentara Salib. Ibukota kerajaan pun jatuh ke tangan tentara Salib. Peristiwa itu membuat Salahudin terpanggil, dia segera ke Damaskus dengan suatu pasukan yang kecil dan merebut kembali kota itu.
       Sultan Salahudin dan tentara Prancis mengadakan gencatan senjata di Palestina. Menurut ahli sejarah Prancis, Michaud, kaum Muslimin memegang teguh perjanjiannya. Berlawanan dengan syarat-syarat gencatan senjata, penguasa Nasrani Renanud atau Reginald dari Castillon menyerang suatu kafilah Muslim yang lewat di dekat istananya, membunuh sejumlah, anggota yang merampas harta bendanya. Dengan siasat perang yang tangkas Sultan Salahuddin mengurung pasukan musuh yang kuat itu di dekat bukit Hittin. Saladin tak memberikan kesempatan lagi kepada tentara Nasrani untuk menyusun kekuatan kembali dan melanjutkan serangannya setelah meraih kemenangan di bukit Hittin. Dalam waktu yang sangat singkat, sejumlah kota yang diduduki tentara Salib seperti Naplus, Jericho, Ramlah, Caosorea, Arsuf, Jaffa, Beirut dan Ascalon dapat diduduki Salahuddin. Setelah itu, Yerusalem pun berhasil dibebaskan Saladin dan pasukannya. Jatuhnya Yerusalem ke tangan kaum Muslim membuat kalanga Nasrani kebakran jenggot. Mereka segera mengirimkan bala bantuan dari seluruh pelosok Eropa. Kaisar Jerman dan Prancis serta raja Inggris Richard Lion Heart segera berangkat dengan pasukan yang besar untuk merebut tanah suci dari tangan kaum Muslimin. Mereka mengepung kota Akkra yang tidak dapat direbut selama berapa bulan. Dalam sejumlah pertempuran terbuka, tentara Salib mengalami kekalahan dengan meninggalkan korban yang cukup besar. Akhirnya Raja Inggris yang berhati singa itu mengajukan permintaan damai yang diterima oleh Sultan. Pada September 1192 M dibuatlah perjanjian perdamaian. Tentara Salib imeninggalkan tanah suci kembali menuju Eropa.
Salahuddin mengakhiri sisa hidupnya dengan kegiatan-kegiatan bagi kesejahteraan masyarakat dengan membangun rumah sakit, sekolah-sekolah, perguruan-perguruan tinggi serta masjid-masjid di seluruh daerah yang diperintahnya. Saladin berpulang ke rahmatullah pada 4 Maret 1193. Sebagai penguasa, dia tak meningalkan harta berlimpah. Yang ditinggalkannya hanyalah baju perang, kuda, dan uang sebanyak satu dinar dan 36 dirham. N
.   Heri Ruslan. Salahuddin adalah pahlawan yang disegani. Presiden Amerika Serikat (AS), George W Bush, sempat berkoar-koar bahwa perang melawan terorisme yang digulirkan pemerintahan sekutu sebagai crusade (perang salib). Pernyataan Bush itu tentu saja memicu kontroversi. Yang menarik, editor senior The Guardian, Ewen MacAskill mengingatkan agar Bush mencontoh dan meneladani panglima islam, Salahuddin.
        MacAskill pun menyarakankan agar Bush tak mencontoh kekejaman tentara Kristen semasa Perang Salib. Pada 1099, ketika tentara Perang Salib menaklukan Yerusalem, setiap umat Islam dan Yahudi – laki-laki, wanita, orang tua, anak-anak dibantai dari pagi hingga tengah malam. Menurut MacAskill, Bush perlu mencontoh Salahudin saat menakluk kembali Yerusalem pada 1187. Tak seorang pun penduduk non-Muslim yang dibunuh. Malah pada keesokan harinya, Salahudin telah mengizinkan penganut agama lainnya untuk beribadah di tempat-tempat suci agama masing-masing di Yerusalem. Tulisan MacAskill itu menunjukkan betapa sosok Saladin atau Salahudin begitu berkesan di hati sebagain orang Barat. Sosok panglima perang Muslim dari Tirkit telah menyebarkan semangat perdamaian, keadilan dan cinta terhadap sesama manusia. Tak heran, bila penulis Barat Philip K Hitti juga menyanjung kebaikan hati seorang Salahuddin.
       ”Di Eropa, Salahudin Al Ayubi atau Saladin telah menyentuh alam khayalan para penyanyi maupun para penulis novel zaman sekarang, dan masih tetap dinilai sebagai suri teladan kaum kesatria,” ungkap Hitti. Sifat penyayang dan belas kasihan Salahuddin ketika peperangan sangat jauh berbeda dibanding kekejaman tentara Perang Salib. Ahli sejarah Kristian pun mengakui mengenai hal itu. Penulis Barat, Lane-Poole mengagumi kebaikan hati Salahuddin yang mampu mencegah dan meredam amarah umat Islam dari upaya balas dendam. Lane-Poole juga melukiskan Salahuddin telahmenunjukkan ketinggian akhlaknya ketika orang Kristian menyerah kalah. ”Tenteranya sangat bertanggungjawab, menjaga peraturan di setiap jalan, mencegah segala bentuk kekerasan sehingga tidak ada kedengaran orang kristian dianiaya.
       Lane-Poole juga menuliskan kekejaman dan tindak-tanduk tentara Perang Salib ketika berhasil menaklukan Baitul Maqdis kali pertama pada 1099. Menurut dia, tercatat dalam sejarah bahwa ketika Godfrey dan Tancred menunggang kuda di jalan-jalan Yerusalem, jalan itu dipenuhi mayat, orang Islam yang tidak bersenjata disiksa, dibakar, dipanah dari jarak dekat bumbung dan menara rumah ibadah. Karen Amstrong dalam bukunya Perang Suci juga menilai sosok Salahuddin sebagai panglima perang yang jujur. ”Salahudin menepati janjinya, dan menaklukkan kota tersebut menurut ajaran Islam yang murni dan paling tinggi,” tutur Amstrong. Salahudin juga dinilainya sebagai seorang pemimpin yang anti permusuhan dan tak pendendam. ”Dia tidak berdendam untuk membalas pembantaian tahun 1099, seperti yang Al-Qur’an anjurkan (16:127), dan sekarang, karena permusuhan dihentikan, ia menghentikan pembunuhan (2: 193-194).
       Sir Walter Scott dalam novel yang ditulisnya Ivanhoe dan The Talisman menggambarkan sosok Saladin sebagai seorang pemimpin dan panglima Muslim yang mulia lagi murah hati. Begitulah Salahudin. Meski dia telah meninggal beberapa abad dilam, namun namanya tetap dikenang sepanjang masa. Dia tak hanya pahlawan bagi umat islam, Saladin adalah pahlawan kemanusiaan bagi dunia. Jasamu Saladin bagai katsuri mewangi kekal menjadi aspirasi mujahid kini dan selamanya. Jejak pengalaman hidup sang penakluk. 1138 M: Salahudin Al-Ayubi lahir di Tirkit Irak. 1152 Salahudin mulai bekerja di bawah penguasa Syiria. Nuruddin 1164 M mulai menunjukkan kemampuannya dalam strategi militer dalam melawan tentara Perang Salib di Palestina 1169 M. Saladin menjadi wakil komandan militer Syiria. 1171 M Saladin menekan penguasa Fatimiyah Mesir dan menjadi pemimpin Mesir. Kemudian ia menggabungkan Mesir dengan Kholifah Abasiyah 1174 M. Setelah penguasa Syiria Nuruddin meninggal, Saladin mengembangkan basis penaklukan Kota Mongol di selatan Irak. Dengan kekuatan baru menyerang kerajaan Latin dengan pertempuran di bawah kontrol Saladin. 1192 M Saladin menandatangani perjanjian King Richard 1 dari Inggris yang membagi wilayah pesisir untuk kaum kristen dan Yerussalem untuk kaum muslim. Pada tahun 1193 M beliau meninggal di Damaskus tidak tewas dalam perang melainkan jatuh sakit.
        Pengagas Perang Salib adalah Paus Urban II. Pada tahun 1095, ia menyelenggarakan Konsili Clermont, di mana doktrin Kristen sebelumnya yang cinta damai ditinggalkan. Perang suci diserukan, dengan tujuan untuk merebut tanah suci dari tangan bangsa Muslim. Sebagai tindak lanjut dari pertemuan konsili, dibentuklah pasukan Pejuang Salib yang amat besar, terdiri dari para tentara, dan puluhan ribu rakyat biasa.
        Para ahli sejarah percaya bahwa upaya Urban II didorong oleh keinginannya untuk merintangi pencalonan seorang pesaingnya dalam kepausan. Sedangkan di balik sambutan penuh semangat dari para raja, pangeran, dan bangsawan Eropa atas seruan Paus, tujuan mereka pada dasarnya bersifat keduniaan. Sebagaimana diungkapkan oleh Donald Queller dari Universitas Illinois, “Ksatria-ksatria Prancis menginginkan lebih banyak tanah. Pedagang-pedagang Italia berharap untuk mengembangkan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan Timur Tengah.... Sejumlah besar orang miskin bergabung dengan ekspedisi sekadar untuk melarikan diri dari kerasnya kehidupan sehari-hari mereka.” 1 Sepanjang jalan, massa yang serakah ini membantai banyak orang Muslim, dan bahkan Yahudi, dengan harapan untuk menemukan emas dan permata. Pejuang-pejuang salib bahkan membelah perut korban-korban mereka untuk menemukan emas dan batu-batu berharga yang mungkin telah mereka telan sebelum mati. Begitu besarnya keserakahan para pejuang salib akan harta, sehingga tanpa sesal mereka merampok kota Kristen Konstantinopel (Istanbul) pada Perang Salib IV, dan melucuti daun-daun emas dari lukisan-lukisan dinding Kristiani di Hagia Sophia.
        Setelah perjalanan yang panjang dan sulit, serta begitu banyak perampasan dan pembantaian orang-orang Muslim, gerombolan campur aduk yang disebut Pejuang Salib ini mencapai Yerusalem di tahun 1099. Ketika akhirnya kota itu jatuh, setelah pengepungan selama hampir lima minggu, para Pejuang Salib masuk. Mereka melakukan kebuasan hingga tingkatan yang jarang disaksikan dunia. Semua orang Muslim dan Yahudi di kota itu mati di ujung pedang. Dalam narasi seorang ahli sejarah, “Mereka membunuh semua orang Saraken dan Turki yang mereka temukan… baik lelaki maupun wanita.”2 Salah seorang Pejuang Salib, Raymond of Aguiles, menyombongkan kekejaman ini:






KESIMPULAN

       Dari penjabaran di atas dapat di simpulkan bahwa, kesatria templar merupakan sebuah sebutan untuk para kalangan pejuang yang berjuang dalam perang salib, sebutan tersebut berasal dari tempat para kesatria itu berasal, yaitu sebuah tempat yang mereka anggp itu suci. Para kesatria tersebut bukan berjuang untuk kemenangan saja, melainkan berjung untuk memperoleh kekuasaan dan harta yang melimpah. Hal ini termasuk kealam sebuah kejahatan yang mementingkan sebelah pihak. Seluruh kesatria tersebut dituntut untuk menyerakan semua harta benda yang mereka miliki dan mereka harus hidup dengan aturan yang sangat ketat,layaknya sebuah kehidupan untuk para pendeta.
      
       Kesatria templar tersebut tidak hanya berasal dari kalangan prajurit perang melainkan juga berasal dari kalangan rakyat biasa yang ingin merubah kehidupannya menjadi lebih berkecukupan, mengaa rakyat biasa juga ikut serta dalam kelompok kesatria templar tersebut, karena perjanjian awal sebelum mereka mengikuti perang mereka di iming-imingi harta yang berlimpah dan akan diampuni semua dosa-dosanya.  Maka dari itu tergiurlah semua rekyat biasa tersebut untuk mengikuti jejak kesatria templar tersebut. Dalam perjanjian sebelum mereka ikut berperang juga mengatakan bahwa tidak ada kata untuk mundur, walaupu  tentara mereka memiliki perbandingan yang sangat jauh yaitu 1:3 dari keseluruhan tentara yang ada maka bagi mereka merupakan sebuah pantangan untuk mundur.
      
       Perang salib sendiri terjadi karena adanya penghianatan perjajian cinta damai antara kaum kristiani dengan kaum muslim, perang ini juga terjadi karena diprofokatori oleh seorang Paus yang bernama Paus Urban II, Paus ini mengatkan pada umatya bahwa kaum muslim telah menghianati perjajian cinta damai antara mereka. Maka tersulutlah semangat mereka untuk berperang memerangi kaum musli. Perang ini juga disebabkan oleh rasa iri kaun kristiani dengan kemajuan Negara Timur Tengah yang bisa kebih maju dibandingkan negara mereka. Dari rasa iri inilah timbul lagi sebuah ambisi untuk menguasai negara bagian timu tengah. Perang ini tidak lain hanyalah sebuah alat untuk menghancurkan ketenangan dan kedamaian negara bagian timur tengah sana. Dalang terjadinya perang ini adalah Paus Urban II yang terus membakar semangat perang umatnya agar membatai habis orang-orang yang berada disepanjang perjalanan menuju konstatinopel.

       Tujuan perang salib ini tidak lain adalah untuk merebut sebuah dermagaperdagangan negara timur tengah yang bernama “konstatinopel”, mereka ingin menguasai konstatinopel karena mereka berpikir bahwa konstatinopel tersebut yang menyebabakan negara bgian timur tengah tersebut lebih maju dibandingkan negara mereka. Tidak sampai disitu saja mereka juga merampas semua harta benda orang-orang yang mereka temui dalam perjalanan. Bahkan lebih kejamnya lagi mereka tijak jarang membelah perut orang-orang yang ditemui berhaap dapat menemukan batu berharaga seperti emas, permata dan berlian yang telah mereka telan sebelum di bunuh. Lebih memalukan lagi karena keserakahan yang mereka , mereka juga melepasi emas yang berada di Higa Saile sampai habis. Dari profokator yang di lakukan oleh Paus Urban II inilah terjadi sebuah perang besar memperebutkan sebuah daerah kekuasaan yaitu konstati nopel, yang mengakibatkan pertumpahan darah yang tidak sedikit baik dari kalangan kaum kristiani maupun kalangan muslim. Dan tidak sedikit orang islam yang menjadi korban dalam perang yang sanagat sengit ini.




DAFTAR PUSTAKA

Gunawan Ary H. 2010. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Kharisma. 2006. Sejarah untuk Kelas X Semester Genap. Solo: HaKaMJ.
Kooentjaraningrat. 1974. Pengantar Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
Maryanti, Kun, Suryawati, Juju. 2007. Sosiologi untuk Kelas X. Jakarta: Esis.
Soelaiman, M. Munandar. 2000. Ilmu Kebudayaan Dasar. Bandung: Refika.
Soewinto, dkk. 2007. SosiologiKelas X Semester Ganjil. Solo: Tri Jaya Utama.
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.
http://id.m.wikipedia.co.blogspot.sejarah_perang_salib
http://id.m.wikipedia.blogspot.kesatria_templar

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Download e-book Fisika Dasar Jl.1 Ed.7 : Halliday

Diterbitkan pertama kali pada tahun 1960, buku Fisika Dasar karya Halliday-Resnick-Walker ini adalah salah satu buku Fisika Dasar yang paling banyak dipakai di seluruh dunia. Buku ini telah diterjemahkan ke 40 bahasa. Di Indonesia sendiri, buku Fisika Dasar karya Halliday ini telah lama menyandang predikat sebagai buku utama untuk mata kuliah Fisika Dasar. Selama bertahun-tahun, di Indonesia buku Fisika Dasar karya Halliday ini telah mendapatkan pengakuan sebagai “Kitab Suci” bagi para mahasiswa MIPA dan Teknik yang mempelajari Fisika Dasar di tahun pertama kuliah mereka. Dengan membaca buku yang memadukan materi yang berkualitas dan penyajian yang menarik ini, mahasiswa bisa mendapatkan pemahaman yang kuat terhadap konsep-konsep Fisika Dasar, sehingga bisa mengaplikasikan pemahaman konseptualnya untuk memecahkan soal-soal kuantitatif dengan lancar. DOWNLOAD E-BOOK

CARA MUDAH MENGGANTI MENU DROPDOWN LANJUTAN MENGUBAH SCRIPT

Membuat Menu DropDown Lanjutan Hello kumaha damang… Sepertinya sudah ditunggu nih bagaimana merubah tulisan Menu DropDown nya Nah sekarang gue mau ngasih tahapan lanjutan dari postingan gue sebelumnya Cara Membuat Menu DropDown Pada Blogspot Pasti akang-akang dan eneng-eneng tau tidak mudah membuat script atau Bahasa computer yang bikin mumet Untuk itu   gue hadir ngasih solusinya wkwkwk… Nah mulai srius nih, Langkah lanjutannya yang pertama masuk lagi ke dasbor blogspot, Kemudian pilih Gadget yang kalian buat sebelumnya “Klik Edit” Scroll kebawah pada bagian script nya cari tulisan yang ada pada Menu Dropdown missal “HOME” ganti dengan “BRANDA” dan seterusnya. Sulit ya wkwkwk… Biar gak sulit gan gue buatkan tahapannya.   1.       Membuka kembali blogspot Anda. 2.        Masuk ke Tata Letak. 3.        Pilih Gadget yang berisi Script Menu DropDown kemarin. 4.        Buka notped. 5.        Copykan ke notped. 6.        Car

Contoh Laporan Observasi Menejemen Sekolah (MA)

LAPORAN OBSERVASI MANAJEMEN KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH MADRASAH ALIYAH AL-HIKMAH BANDAR LAMPUNG (Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan) Disusun oleh Indah Febriyani 1511090203 Kurnia widianti 1511090208 Ngadiman 1511090226 Siti Fatmawati 1511090100   FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Laporan Observasi “Manajemen Komponen-komponen Sekolah” ini tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan, yaitu tentang Manajemen Komponen-komponen Sekolah di Madrasah Aliyah Al-Hikmah Bandar Lampung. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para mahasiswa/i selaku calon pendidik dalam hal mengetahui bagaimana peran dan tangg