Skip to main content

KEBUDAYAAN


A.    Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan atau pun yang disebut peradaban, mengandung pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan atau bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adatistiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat( Taylor, 1897).
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan adalah “culture” yang bersal dari bahasa latin “colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan, terutama mengolah atau mengerjakan tanah atau bertani/bercocok tanam. Dari pengertian ini kemudian culture dapat berarti segala daya dan kegiatan manusia mengolah dan mengubah alam. (Koentjaraningrat: 1974.)
Berikut ini adalah beberapa definisi kebudayaan menurut  pakar, yaitu: Kebudayaan adalah suatu keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat, dan kecakapan-kecakapan serta kebiasaan lainnya diperoleh/dihasilkan manusia sebagai anggota masyarakat. (E.B Taylor).
Kebudayaan ialah suatu keselurahan hasil kelakuan manusia yang teratur dari tata kelakuan yang harus diperoleh dengan belajar, dan yang tersusun dalam kehidupan masyarakat. (Koentjaradiningrat.) Kebudayaan ialah semua hasil karya dari cipta, rasa, dan karsa masyarakat. (Selo Soemarjan dan Soelaiman Soemardi)
 Para ahli sudah banyak yang menyelidiki berbagai kebudayaan. Dari hasil penyelidikan tersebut timbul dua pemikiran tentang munculnya suatu kebudayaan  atau peradaban. Pertama, anggapan bahwa adanya hukum pemikiran atau perbuatan manusia (baca kebudayaan) disebabkan tinakan besar yang menuju pada perbuatan yang sama dan penyebabnya yang sama. Kedua, anggapan bahwa tingkat kebudayaan atau peradaban muncul sebagai akibat taraf perkembangan dan hasil efaluasi masing-masing proses sejarahnya. Perlu dicatat bahwa kedua pendapat tersebut tidak lepas dari kondisi alamnya atau, dengan kata lain, alam tidak jenuh oleh keadaan yang tidak ada pangkal ujungnya, atau alam tidak pernah bertindak meloncat. Demikian pula proses sejarah bukan proses yang mengikat, tetapi merupakan kondisi ilmu pengetahuan, agama, seni, adat-istiadat, dan kehendak semua masyarakat.
Mempelajari pengertian kebudayaan bukan suatu hal yang mudah, mengingat banyaknya batasan dari konsep bahasa, sejarah, dan sumberbacaan atau literaturnya, baik yang berwujud ataupun yang abstrakyang secara jelas menunjukkan jalan hidup bagi kelompok orang( (masyarakat). Demikian pula dalam pendekatan metodenya sudah banyak disiplin ilmu lain seperti sosiolagi, psikoanalisis, psikologi (perilaku) mengkaji bermacam-macam kebudayaan, yang tingkat kejelasannya bergantung pada konsep dan penekanan masing-masing unsur konsepnya. Bahkan ada yang bertentangan dalam hal pertanyaan tentang segi epistimologi. Walaupun demikian, menurut Kluckhohn (1951) hampir semua antropolog Amerika setuju dengan dalil proposisiyang diajukan oleh Herkovist dalam bukunya yang berjudul Man and His Work tentang teori kebudayaan.
Pengertian kebudayaan yang di kemukakan oleh E.B Taylor maupun dalil-dalil yang dikemukakan oleh Herkovits masih bersifat luas sehingga penkajian kebudayaan sangat bervariasi. Kroeber dan Klukhohn (1950) mengajukan konsep kebudayaan sebagai kupasan kitis dari definisi-definisi kebudayan (konsensus) yang mendekati. Definisinya adalah: Kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaa dan reaksi yang di peroleh dan terutama diturunkan oleh simbolis- simbolis yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda-benda materi; pusat asensi kebudayaan terdiri atas tradisi cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap niali-nilai. Ketentua-ketentuan ahli kebudayaan itu sudah bersifat universal, dapat diterima oleh pendapat umum meskipun dalam praktik, arti kebudayaan menurut endapat umum ialah sesuatu yang berharga atau baik (Bakker, 1984).

1.      Konsep Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat (1980), kata “kebudayaan”  berasal dari kata Sansekerta budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti “budi” atau “akal”. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan  “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”. Sedangkan kata “budaya” merupakn perkembangan majemuk dari “budi daya” yang berarti “daya dari budi”sehingga dibedakan antara “budaya” yang berarti “daya dari budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa.
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu:
a.       Kompleks gagasan, konsep, dan pikran manusia: Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, berpusat pada kepala- kepala manusiayang menganutnya. Disebutkan bahwa sistem budaya karena gagasan dan pikiran tersebut tidak merupakan kepingan-kepingan yang terlepas, melainkan saling berkaitan berdasarkan asas-asas yang erat hubungannya, sehingga menjadi sitem gagasan dan pikiran yang relatif mantap dan kontinyu.
b.      Kompleks aktivitas, berupa aktifitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat di amati atau diobserfasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial. Sistem sosial ini tidak dapat melepaskan diri dari sistem budaya. Apapun bentuknya, pola- pola aktifitas tersebut ditentukan atau ditataoleh gagasan-gagasn, dan pikiran-pikiran yang ada di dalam pikiran manusia. Karena saling berinteraksi antara manusia, maka pola aktifitas dapat menimbulkan gagasan, konsep, dan pikirn baru serta tidak mustahil dapat diterima dan mendapat tempat dalam sistem budaya dari manusia yang berinteraksi tersebut.
c.       Wujud sebagai benda. Aktifitas manusia saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebgai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktifitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai benda ang dapat bergerak.
2.      Unsur-unsur Kebudayaan
Unsur-unsur kebudayaan meliputi semua kebudayaan di dunia, baik yang kecil, bersahaja dan terisolasi, maupun yang besar, kompleks, dan dengan jaringan hubungan yang luas.

B.     Sisten Budaya dan Sistem Sosial
Sistem sosial, sistem budaya, dan kebudayaan fisik merupakan bagian dari kerangak budaya. Sistem-sistem tersebut hanyalah sebagian dari sistem-sistem yang termasuk dalam perspektif keseluruhan. Sistem sosial dan sistem budaya merupakan sistem-sistem yang secara analisis yang dapat dibedakan. Sistem sosial lebih banyak dibahas dalam kajian sosiolagi, sedangkan sistem budaya hanya dikaji dalam disiplin pengetahuan budaya.
Sistem budaya merupakan wujud yang abstrak dari kebudayaan. Sistem budaya atau cultural system merupakan ide-ide atau gagasan manusia yang hidup bersama dalam suatu masyarakat. Gagasan tersebut tidak balam keadaan lepas satu dari yang lainnya, tetepi selalu berkaitan menjadi suatu sistem. Dengan demikian sistem buaya adalah bagian dari kebudayaan, yang diartikan pula sebagai adat istiadat. Adat istiadat mencakup sistem nilai budaya, sistem norma, norma-norma menurut pranata-pranata yang ada di dalam masyarakat yang bersangkutan, termasuk norma agama.
Fungsi sistem budaya adalah menata dan memantapkan tindakan-tindakan dan tingkah laku manusia. Proses ini dimulai sejak kecil, dimulai dari lingkungan keluarga, kemudian dengan lingkungan di luar rumah, mula-mula dengan meniru berbagai macam tindakan. Tetapi ada juga individu yang dalam proses pembudayaan tersebut mengalami deviants, artinya individu yang tidak dapat menyesuaikan dirinya dengan sistem budaya di lingkungan sosial sekitar. Menurut Bakker (1984: 37) kebudayaan sebagai pencipta dan perkembangan nilai segala apa yang ada di dalam alam fisik, personal dan sosial, yang disempurnkan untuk realisasi tenaga manusia dan masyarakat.  
Kebudayaan subjektif, dipandang dari aspirasi fundamental yang ada pada manusia, nilai-nilai batin dalam kebudayaan subjektif terdapat dalam perkembangan kebenaran, kebijakan, dan keindahan. Lewat fungsi-fungsi itu manusia menyemournakan kosmos dan menghumanisasikan dirinya. Keselarasn nilai-nilai subjektif diutamakan oleh humanisasi klasik.
Kebudayaan objektif, nilai-nilai imanen dalam kebudayaan subjektif harus menyatakan diri dalam tatalahir sebagai meterialisasi dan institusionalisasi. Di sana terbentuklah dunia kebudayaan objektif yang amat luas dan serbaguna. Nilai-nilai yang direalisasikan secara batin, sekali diproyeksi secara serupa. Nilai-nilai objektif itu, yang juga disebut hasil unsur-unsur kebudayaan itu dapat disistematikan menurut beberapa prinsip pembagian.
Sistem sosial pertama klali diperkenalkan oleh seorang sosiolagi Amerika, Talcot Parsons. Konsep sistem sosial merupakan konsep relasional sebagai pengganti konsep eksistensional perilaku sosial. Konsep sistemsosial adalah alat pembantu untuk menjelaskan tentang kelompok-kelompok manusia. Model ini bertitik tolak dari pandangan bahwa kelompok-kelompok manusia merupakan suatu sistem. Tiap-tiap sistem sosial terdiri atas pola-pola perilaku tertentu yang memunyai struktur dalam dua arti, yaitu: pertama, relasi-relasi sendiri antara orang-orang bersifat agak mantap dan tidak cepat berubah; kedua, perilaku-perilaku mempunyai corak atau bentuk yang relatif mantap.
  

C.     Jenis-jenis Kebudayaan

a.       Kebudayaan Material (kebendaan) ialah wujud kebudayaan yang berupa benda-benda konkret sebagai hasil karya manusia, seperti rumah, mobil, candi, jam, benda-benda hasil teknologi, dan sebagainya.
b.      Kebudayaan nonmaterial (rohani) ialah wujud kebudayaan yang tidak berupa benda-benda konkret, yang merupakan hasil cipta dan rasa manusia , yaitu: Hasil cipta manusia seperti filsafat serta ilmu pengetahuan, sedangkan hasil rasa manusia seperti mencakup maslah-masalah sosial dalam arti luas, mecakup agama (religi, bukan wahyu), ideologi, kebatinan, kesenian, dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat.

D.    Unsur-unsur Kebudayaan
Unsur kebudayaan yang pokok sering disebut sebagai cultural unuversal adalah sebagai unsur pokok yang mesti dijumpai dalam semua kebudayaan di seluruh dunia, menurut C. Kluckholn diperinci menjadi tujuh macam, yaitu:
a)      Sistem religi dan ucapan keagamaan.
b)      Sistem dan organisasi masyarakat.
c)      Sistem pengetahuan.
d)     Bahasa.
e)      Kesenian.
f)       Sistem mata pencaharian untuk hidup.
g)      Sistem tekologi dan peralatan.
Menurut Ralph Linton, unsur-unsur kebudayaandari yang terbesar (pokok) sampai yang terkecil, ada lima macam yaitu:
a)      Cultural universal (misalnya kebudayaan manusia primitif).
b)      Cultural activitis (hidup dengan mata pencaharian berburu).
c)      Trait complexes (berburu dengan panah: busur, anak panah, wadah anak panah).
d)     Traits (anah panah)
Items (ujung, tangkai, dan bulu anak panah sebagai bagian-bagian ari anak panah).

E.     Kepribadian Dan Kebudayaan
                        Sebagaimana diuraikan dalam bab terdahulu, pengertian masyarakat menunjuk pada manusia sedangkan pengetian kebudayaan menunjuk pada pola-pola prilaku yang khas dari masyarakat tersebut. Masyarakat dan kebudayaan sebenarnya merupakan perwujudan atau abraksi prilaku manusia. Kepribadian mewujudkan perilaku manusia. Perilaku manusia dapat dibedakan dengan kepribadiannya karena kepribadian merupakan latar belakang prilaku yang ada dalam diri seorang individu. Kekuatan kepribadian bukanlah terletak pda jawaban atau tanggapan manusia terhadap suatu keadaan., akan tetapi justru pada kesiapannya didalam memberikan jawab dan tanggapan. Sebenarnya kepribadian merupakan organisasi factor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari prilaku individu. kpribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan. Sikap dan sifat lain yang khas dimiliki seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. Seorang sosiolog terutama akan menaruh perhatiannya pda perwujudan  prilaku individu yang nyatapada waktu individu tersebut berhubungan dengan individu-individu lainnya. Mungkin bagian tadi dapat digambarkan dengan istilah kebudayaan khus atau
 sub-culture.
Untuk membatasi diri pada hal-hal yang penting , uraian dibawah akan dikaitkan  pada tipe- tipe kebuduyaan khusus yang nyata memengaruhi bentuk kepribadian, yakni sebagai berikut .

1.      Kebudayaan-kebudayaan khusus atau dasar factor kedaerahan. Disisni dijumpai kepribadian yang saling berbeda antara individu-individu yang merupakan anggota suatu masyarakat tertentu karena masing-masing tinggal didaerah yang tidak sama dengankebudayaan-
kebudayan khus yang tidak sama pula. suatu contoh lain adalah “  jiwa ”
ciri tersebut tampak dengan nyata pada orang-orang tapanuli dan minang kabau misalnya, dari orang-orang jawa. banyak contoh lainnya yang dapat dikemukakan atas sadar factor resional.

2.      Cara hidup dikota dan didesa yang berbeda ( urban dan rural ways of life ) cobalah ambil contoh perbedaan antara seorang anak yang dibesarkan dikota dan anak yang
dibesarkan didesa. anak lebih berani menonjolkan diri diantara teman-temannya dan sikap lebih terbuka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan kebudayaan yang tertentu. sementara itu, seorang anak yang dibesarkan di desa lebih mempunyai sekap percaya pada diri sendiri dan lebih banyak sikap menilai ( Sense of value ).

3.      Kebudayaan khusus kelas social. Didalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan sosial karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargaiyang tertentu terhadap  bidang-bidang kehidupan yang tertentu pula dengan demikian kita mengenal lapisan sosial yang tinggi, rendah dan menengah.

4.      Kebudayaan khusus atas dasar agama. Agama juga berpengaruh besar didalam membentuk kepribadian seorang individu. bahkan adanya mazhab didalam suatu agama pun melahirkan pula kepribadianyang berbeda-beda dikalangan umatnya.

5.      Kebudayaan berdasarkan propesi. Pekerjaan keahlian juga berpengaruh besar kepada kepribadian seorang. kpribadian seorang dokter, misalnya, berbeda dengan kepribadian seorang pengacaradan itu semuanya berpengaruhpada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaulprilaku demikian tentu lebih dimengerti oleh teman-teman sejawatnya yang mempunyai pekerjaan dan profesi yang sama. Inti dari kebudayaan sitiap masyarakat adalah system yang dianut oleh masyarakat  pendukung kebudayaan yang bersangkutan, karena sistem nilai tersebut bersifat abstrak (bahkan sangat abstrak ) bahkan perlu diberikan beberapa indikator nilai-nilainya yaitu :

a)      Konsepsi mengenai hakikat hidup.
           
b)      Konsepsi mengenai hakikat karya.

c)      Konsepsi mengenai hakikat lingkungan alam.

d)     Konsepsi mengenai hakikat lingkungan sosial Masing-masing indikator menghasilkan nilai-nilau tertentu yang mungkin dianggap  positif maupun negatif.

6.      kebudayaan yang didukung oleh masyaraka tsehingga seolah-olah kebudayaan dapat dipelajari secara terpisah dari manusia menjadi pendukungnya. jarang dari seorang asal Indonesia untuk mengetahui kebudayaan Indonesia sampai ke unsur-unsur yang sekecil-kecilnya, padahal kebudayaan menentukan arah serta perjalanan hidupnya.

Kebudayaan dan Masyarakat, menururut Theodore W. Neocomb, kepribadian merupakan organisasi (himpunan) dari sikap-sikap (predisposition) yang dialami seseorang sebagai latar belakang perilakunya. Sedangkan kepribadian menueut Allport adalah merupakan organisasi dri sistem spikofisik seseorang yang menentukannya dalam mengadakan penyesuaian terhadap lingkungan secara khas.
Berikut adalah Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang, yaitu:
a.       Faktor biologis, keadaan seseorang turut mempengaruhi perkembnagan seseorang.
b.      Faktor spikologis, kepribdian seseorang dapat juga dipengaruhi oleh fakor psikologis, seperti temperamen, perasaan, dorongan dan minat.
c.       Faktor sosiologis, pembentukan kepribadian bisa terjadi karenapengaruh lingkungan sosialnya, seperti lingkungan pergaulan.
d.      Faktor budaya (material/nonmaterial)
e.       Faktor lingkungan alam fisik, misalnya orang yang tinggal di daerh pegunungan umumnya sehat dan pemberani sedangkan yang berasal dari daerah tandus/gersang biasany keras dan ulet.
f.       Faktor kebudayaan khusus (subculture), seperti pengaruh kebudayaan daerah, pengaruh corak hidup kota atau desa, pengaruh budaya menurut lapisan sosial, pengaruh budaya menurut jenis kelamin, dan pengaruh kebudayaan menurut lapangan pekerjaan.

KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang sering dilakukan dan menjadi kebiasan kemudia membudaya. Contohnya seperti kesenian, pendidikan, dan sebagainya. Selanjutnya kesenian biasanya menyangkut hal-hal yang mengandung unsur keindahan (estetika). Peradaban merupakan bagian dari kebudayaan yang memberikan  atau merupakan ukuran kemajuan suatu bangsa atau masyarakat, seperti arsitektur, teknologi, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
Dalam hal ini hubungan sosial sangat berpengaruh tau berperan penting dalam perkembangan kebudayaan. Bagaimana tidak? Kita sebagai makhluk sosial pasti melakukan interaksi dengan sesama anggota masyarakat lainnya, ini merupakn suatu proses yang cukup berperan dalam perkembangan budaya itu sendiri.
Karena budaya itu berkembang dalam masyarakat, yang saling melakukan interaksi sosial, maka kebudayaan akan dengan cepat berkembang dalam masyarakat tersebut. Seperti halnya berteman atau bergaul, pasti apa yang teman kita gunakn cepat atau lambat pasti kita akan menirunya, itu sudah merupakan suatu bentuk kebudayaan dalam satu ruang lingkup yang masih tergoalng relatif kecil. Hanya sebatas lingkungan persahaban atau pertemanan, namun dalam lingkungan yang kecil ini kebudayaan sudah mengalami perkembangan yang cukup banyak.



DAFTAR PUSTAKA

Gunawan Ary  H. 2010. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Koentjaraningrat. 1974. Pengantar Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
Soelaiman, M. Munandar. 2000. Ilmu Kebudayaan Dasar. Bandung: Refika.
Maryanti, Kun;  Suryawati, Juju. 2007. Sosiologi untuk Kelas X. Jakarta: Esis.
Soewinto, dkk. 2007. Sosiologi Kelas X Semester Ganjil. Solo: Tri Jaya Utama.
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi.Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.
http://dzakibelajar.blogspot.com.id/2015/metode-dalam-sosiologi.html
http://dzakibelajar.blogspot.co.id/2015/sosiologi-kebudayaan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/sosiologi











Comments

  1. Thanks gan, jadi lebih tahu ni tentang kebudayaan.

    ReplyDelete
  2. Sangat membantu artikelnya, thanks gan. :D

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. rajin buka gan masih banyak info yang mau dibagikan

      Delete
  4. wah jadi tau lebih ni pengertian budaya

    ReplyDelete
  5. Kelar deh tugas ane. thanks gan..

    ReplyDelete
  6. Izin save gan ke word gan buat tambahan referensi :)

    ReplyDelete
  7. nice share,, buat tambah referensi :)

    ReplyDelete
  8. ane boomark ya.. buat nambah referensi.. thanks

    ReplyDelete
  9. Wah mantabp nih gan infonya :D

    ReplyDelete
  10. Mantap sekali artikelnya gan, jadi itu arti kebudayaan

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Download e-book Fisika Dasar Jl.1 Ed.7 : Halliday

Diterbitkan pertama kali pada tahun 1960, buku Fisika Dasar karya Halliday-Resnick-Walker ini adalah salah satu buku Fisika Dasar yang paling banyak dipakai di seluruh dunia. Buku ini telah diterjemahkan ke 40 bahasa. Di Indonesia sendiri, buku Fisika Dasar karya Halliday ini telah lama menyandang predikat sebagai buku utama untuk mata kuliah Fisika Dasar. Selama bertahun-tahun, di Indonesia buku Fisika Dasar karya Halliday ini telah mendapatkan pengakuan sebagai “Kitab Suci” bagi para mahasiswa MIPA dan Teknik yang mempelajari Fisika Dasar di tahun pertama kuliah mereka. Dengan membaca buku yang memadukan materi yang berkualitas dan penyajian yang menarik ini, mahasiswa bisa mendapatkan pemahaman yang kuat terhadap konsep-konsep Fisika Dasar, sehingga bisa mengaplikasikan pemahaman konseptualnya untuk memecahkan soal-soal kuantitatif dengan lancar. DOWNLOAD E-BOOK

CARA MUDAH MENGGANTI MENU DROPDOWN LANJUTAN MENGUBAH SCRIPT

Membuat Menu DropDown Lanjutan Hello kumaha damang… Sepertinya sudah ditunggu nih bagaimana merubah tulisan Menu DropDown nya Nah sekarang gue mau ngasih tahapan lanjutan dari postingan gue sebelumnya Cara Membuat Menu DropDown Pada Blogspot Pasti akang-akang dan eneng-eneng tau tidak mudah membuat script atau Bahasa computer yang bikin mumet Untuk itu   gue hadir ngasih solusinya wkwkwk… Nah mulai srius nih, Langkah lanjutannya yang pertama masuk lagi ke dasbor blogspot, Kemudian pilih Gadget yang kalian buat sebelumnya “Klik Edit” Scroll kebawah pada bagian script nya cari tulisan yang ada pada Menu Dropdown missal “HOME” ganti dengan “BRANDA” dan seterusnya. Sulit ya wkwkwk… Biar gak sulit gan gue buatkan tahapannya.   1.       Membuka kembali blogspot Anda. 2.        Masuk ke Tata Letak. 3.        Pilih Gadget yang berisi Script Menu DropDown kemarin. 4.        Buka notped. 5.        Copykan ke notped. 6.        Car

Contoh Laporan Observasi Menejemen Sekolah (MA)

LAPORAN OBSERVASI MANAJEMEN KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH MADRASAH ALIYAH AL-HIKMAH BANDAR LAMPUNG (Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan) Disusun oleh Indah Febriyani 1511090203 Kurnia widianti 1511090208 Ngadiman 1511090226 Siti Fatmawati 1511090100   FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Laporan Observasi “Manajemen Komponen-komponen Sekolah” ini tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan, yaitu tentang Manajemen Komponen-komponen Sekolah di Madrasah Aliyah Al-Hikmah Bandar Lampung. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para mahasiswa/i selaku calon pendidik dalam hal mengetahui bagaimana peran dan tangg